Teruslah berada di MIHRAB TAUBAT

Kamis, 19 Juni 2014

Wahai orang yang berdosa! Bila engkau merasakan hembusan balasan, maka janganlah engkau banyak berisik. Jangan sekali-kali engkau berkata,’’Aku sudah bertaubat dan menyesal,namun mengapa balasan yang tak aku suka tidak hilang juga dariku?!

Karena mungkin saja taubatmu itu belum terealisasi dengan benar.

Karena pemberian balasan itu punya rentang waktu yang panjang sebagaimana penyakit menahun berlangsung lama, sehingga tak ada trik dan muslihat yang bisa berguna hingga masa balasan ini berakhir.

Maka bersabarlah wahai engkau yang berbuat salah, hingga air matamu bisa mengalir membasahi baju hatimu yang terkena kotoran najis. Bila tangan kesedihan memerasnya, .kemudian mencucinya berkali-kali, maka hati ini dihukumi telah suci

Nabi Adam alaihissalam terus-menerus memenangisi kesalahannya selama 300 tahun.

Nabi Ayyub alaihissalam terus berada dalam cobaannya selama 18 tahun

Nabi Ya’qub alaihissalam dirundung sedih menangisi Yusuf alaihissalam selama 80 tahun

Cobaan itu mempunyai rentang waktu, kemudian setelah itu akan berlalu, namun terkadang satu hukuman terus berlangsung hingga waktu kematian!

Maka yang menjadi kewajibanmu adalah mendiami MIHRAB TAUBAT , duduk seperti duduknya orang yang meminta pemberian
dan engkau menjadikan makananmu adalah kegelisahan hati, dan enjadikan minumanmu adalah tangisan, karena boleh jadi datang pembawa berita gembira yang menyatakan diterimanya taubatmu.
Sehingga Ya’qub ‘alaihissalam yang dirundung sedihpun akan kembali bisa melihat.

DAN APABILA ENGKAU MENINGGAL DALAM PENJARA KESEDIHANMU MAKA BOLEH JADI KESEDIHAN DI DUNIA AKAN MENGGANTIKAN KESEDIHAN DI AKHIRAT, dan dalam hal ini terdapat keberuntungan yang sangat besar


Ibnul Jauzy-shaidul Khatiir