JANGAN TERPERDAYA DENGAN PENAMPILAN LUAR

Kamis, 19 Juni 2014

Janganlah kamu terpedaya dengan seseorang karena lihainya dia berbicara dan apa yang sering kamu lihat dilakukannya berupa shalat, puasa, sedekah, dan uzlah (mengasingkan diri dari manusia)!

Sejatinya seseorang itu adalah yang memperhatikan dua hal: MENJAGA BATASAN-BATASAN (ALLAH) DAN IKHLAS DALAM BERAMAL.

Berapa banyak kita melihat ahli ibadah yang melanggar batasanNya dengan melakukan ghibah, dan melakukan hal yang tidak boleh dilakukan dari hal-hal yang sesuai dengan hawa nafsunya!

Berapa banyak kita mengambil pelajaran dari seorang yang religius, bahwa dia temyata beramal dengan niat bukan karena Allah subhana Wata'ala
Penyakit ini selalu pasang surut dalam diri makhluk.

Seorang laki-laki sejati adalah yang memperhatikan batasan-batasan Allah, yaitu segala yang difardhukan dan diwajibkan atasnya, dan tidak melampauinya menuju hawa nafsunya, membaguskan niatnya sehingga amal dan perkataannya murni ikhlas untuk Allah Subhana Wata'ala dia tidak meniatkan (amal itu) untuk makhluk/dan bukan pula untuk mendapat penghormatan mereka kepadanya.

Berapa banyak orang yang tampak khusyu' agar disebut ahli ibadah! (Berapa banyak) orang yang diam, namun dengan maksud agar dikatakan sebagai orang yang takut (takut jatuh dalam kesalahan)! (Dan berapa banyak) orang yang meninggalkan (kelezatan) dunia agar disebut sebagai orang yang zuhud!

Tanda orang ifhlas adalah kala dia bersama orang lain keadaannya sama 'dengan ketika dia sendiri. Dan bisa saja seseorang memaksakan diri untuk tersenyum dan tampak riang di hadapan orang agar predikat sebagai orang zuhud yang disandangnya menjadi hilang.

SUNGGUH IBNU SIRIN ADALAH SEORANG YANG DI SIANG HARI TAMPAK TERTAWA, NAMUN BILA HARI SUDAH GELAP, (DIA BERSIKAP ZUHUD) SEOLAH-OLAH DIA TELAH MEMBUNUH PENDUDUK KAMPUNG!

MAKA ORANG YANG MENDAPAT TAUFIK ADALAH ORANG YANG INTERAKSINYA MUNCUL DARI LUBUK HATINYA DAN AMALANNYA IKHLAS. Orang seperti inilah yang disukai manusia, meskipun dia tak ambil peduli dengan mereka, sebagaimana mereka
juga membenci orang yang riya' meskipun ibadahnya terus meningkat.


Dan orang yang mempunyai berbagai kriteria ini, maka kesempumaan ilmunya tiada berujung dan tidak menyepelekan
dalam mencari amalan-amalan utama. Dia memenuhi waktunya dengan kebaikan yang sangat begitu banyak, dan hatinya tidak pemah lesu dari amalan hati


Ibnul Jauzy-shaidul Khatiir