HAKIKAT PENGHAMBA SYAHWAT

Rabu, 18 Juni 2014

Telah sampai kepadaku tentang seorang fasik zaman dahulu, hahwa dia herkata, "Aku tidak memandang hidup ini melainkan diperturutkannya jiwa akan hawa nafsunya, haik nafsu itu salah ataupun henar."

Maka aku perhatikan keadaan orang ini, ternyata dia adalah orang yang jiwanya telah mati. Dia tidak punya harga diri pada kehormatannya dan tidak pula takut aib. Orang seperti ini tidak (pantas) menempati kulit raga manusia!

Hal itu karena seorang manusia terkadang berani membunuh agar dia tidak dikatakan sebagai pengecut, dan mau berpayah membawa beban berat agar dikatakan bahwa dia tidak lalai. Dia takut celaan, sehingga dia bersabar menghadapi segala kekurangan karena miskin, dan menutupi hal itu, sehingga tidak dipandang dengan sebelah mata. Sampai-sampai orang yang bodoh pun bila dikatakan kepadanya, "Hai orang bodoh!", niscaya dia pun akan marah.

Adapun orang yang tidak peduli kala dilihat tengah mahluk, tidak terusik bila celanya itu disiarkan kepada orang-orang, dan tidak merasa sakit hati bila dia disebut dengan keburukan oleh orang-orang, maka orang seperti ini termasuk dalam kategori binatang!

Orang yang ingin agar jiwanya diperturutkan pada hawa nafsunya, dia tidak bisa menikmati kecuali kalau dia tidak takut dilema atau cela, juga tak punya harga diri yang dia khawatirkan (akan ternoda), maka dia adalah binatang yang berkulit manusia.

Kalau tidak begitu, kehidupan macam apakah bagi orang yang minum khamar, lalu dia dikenai hukuman setelah itu, dan dihukum dera, kemudian tersiar di tengah khalayak segala sanksi yang dikenakan terhadapnya?! Apakah hal itu sebanding dengan kenikmatan (yang dia dapatkan dengan meminum khamar)?! Tidak, bahkan (kerugian yang ia dapatkan ini) lebih banyak beberapa kali lipat daripada kenikmatan (yang dia dapatkan dengan meminum khamar).

Kehidupan macam apakah bagi orang yang berdamai dengan kemalasan?! Bila melihat rekan-rekannya unggul dalam ilmu sedangkan dia sendiri bodoh, atau mereka berkecukupan dengan perniagaan sedangkan dia orang yang fakir?! Apa artinya merasa nikmat dengan kemalasan dan berleha-leha?!

Sekiranya seorang yang berzina mau memikirkan tentang obrolan orang tentangnya, atau membayangkan diterapkannya hukuman had baginya, pastilah dia akan mencegah tangannya (untuk melakukan itu). Hanya saja dia melihat kenikmatan yang hadir ( di depan mata), seolah-olah ia adalah kilauan kilat. Sungguh, betapa celaka akibat kesudahannya dikarenakan penyesalan yang berkepanjangan!

Ini semua adalah (dampak) yang disegerakan di dunia. Adapun di akhirat kelak, maka itu akan menjadi azab pedih yang berkepanjangan.
وَالَّذِينَ آمَنُوا مُشْفِقُونَ مِنْهَا
Dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya (Hari Kiamat) (Asy-Syura: 18)


Kita meminta kepada Allah harga diri yang membuat kita enggan jatuh dalam kehinaan, dan cita-cita yang tinggi dalam mencari hal-hal yang utama. Sesungguhnya Dia Maha dekat lagi Maha Mengabulkan.