TEPUK TANGAN LIMA BAB / TEPUK 4 TALI KEIMANAN DAN PENGAJIAN CABE RAWIT/ KAMPING CAI

Senin, 02 Juni 2014


Sesungguhnya cukup bagi kita untuk mengajari anak-anak kebaikan-kebaikan yang mereka butuhkan. Seperti, •membaca al-Qur'an, hafalan surat-surat pendek atau ayat-ayat pilihan, hafalan hadits, adab-adab, doa dan dzikir sehari-hari dan lain sebagainya.
Demikian juga kita boleh mengajarkan permainan yang mendidik dan bermanfaat untuk hiburan sebagai selingan dari kejenuhan.

Adapun menyibukkan anak-anak dengan sesuatu yang TIDAK BERMANFAAT BAGI MEREKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT, apalagi dengan syubhat dan maksiat, sepantasnya tidak dilakukan. Seperti mengajari dan menyibukkan anak-anak dengan macam-macam tepuk tangan, atau NYANYIAN

Terlebih lagi, tepuk tangan itu termasuk kebiasaan dan cara ibadah orang-orang musyrik, sebagaimana firman Allah ta’ala :

وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ -35

Shalat mereka (orang-orang musyrik) di sekitar Baitullah itu, tidak lain
hanyalah siulan dan tepukantangan. Maka rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu. (Qs. alAnfal 8:35)

Imam Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu   beliau mengatakan, "Dahulu suku Quraisy mengelilingi (thawaf) Ka'bah dengan telanjang sambil bersiul dan bertepuk tangan.

Mujahid berkata, "Mereka melakukannya hanyalah untuk mengacaukan shalat Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam’’

Sedangkan az-Zuhri mengatakan, bahwa mereka melakukannya untuk mengejek orang-orang yang beriman. (Lihat Tafsfr Ibnu Katsfr)

syaikh Muhammad bin Jamil Zainu menyeru kepada para guru ;

"Waspadailah bersiul dan bertepuk tangan, karena itu menyerupai para wanita, orang-orang fasik dan orang-orang musyrik. jika ada suatu yang menakjubkanmu maka ucapkanlah 'Maa sya`a Allaahu' atau 'Subhaanallaahu"'. (Nida' ilaa Murabbiyyin wal Murabbiyyat )