Jika
satu orang makmum shalat bersama imam, maka ia berdiri di sebelah kanannya
sejajar dengannya-tidak mundur sedikit sebagaimana dikatakan kalangan
Syafi'iyah- berdasarkan kisah shalat Ibnu Abbas bersama Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam " ... kemudian Nabi bangkit
mengerjakan shalat, maka aku bangkit dan mengerjakan seperti yang beliau
kerjakan. Kemudian aku pergi dan berdiri di samping beliau, maka beliau
meletakkan tangan kanannya pada kepalaku, lalu beliau memegang telinga kananku
seraya menariknya (ke sebelah kanan). Kemudian beliau shalat .... "[1]
Dalam
riwayat[2] lain,
" ... ketika Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam memulai shalatnya, aku
mundur, lalu Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan
shalat. Ketika selesai shalat, beliau berkata kepadaku, 'Mengapa ketika aku
meletakkanmu sejajar denganku, engkau justru mundur ... ?" (al-Hadits).
Dalam
hadits tentang kisah shalat Jabir bersama Rasulullah Sallallahu 'alaihi
wasallam " ... beliau datang lalu berwudhu, kemudian mengerjakan shalat
dengan mengenakan sehelai kain dengan menyelempangkan di antara kedua ujungnya.
Aku pun berdiri di belakangnya, maka beliau memegang telingaku dan
memindahkanku ke sebelah kanannya.[3]
"
Dalam
kisah shalat Nabi Sallallahu
'alaihi wasallam -pada sakit yang menyebabkan kematian beliau-di samping Abu Bakar radhiallahu
'anhu ' Aisyah
berkata, "Rasulullah duduk di samping Abu Bakar sejajar dengannya. Abu
Bakar mengikuti shalat Rasulullah, sedangkan orang-orang mengikuti shalat Abu
Bakar[4]."