KOREKSI AQIDAHMU DAN AQIDAH JAMA'AHMU

Rabu, 28 Mei 2014

KESAMAAN BIBIT ANTARA KHAWARIJ DAN SYIAH

Sekte-sekte pertama (KHAWARIJ DAN SYIAH) terhitung sebagai ekses logis (alami) dari para pemberontak terhadap Utsman, yaitu kelompok Sabai'yah pertama (para pengikut Abdullah bin Saba'), sekalipun ada perbedaan keyakinan, manhaj, dan ciri pada keduanya, akan tetapi keduanya berasal dari satu bibit. Demikianlah berbagai fitnah yang terjadi pada setiap zaman selalu melahirkan kontradiksi-kontradiksi dan masalah-masalahnya pun menjadi kacau-balau.
Kesamaan Khawarij dan Syiah adalah sama (sejalan) dalam hal-hal berikut:

1. GHULUW (SIKAP BERLEBIHAN ATAU EKSTRIM)
Keduanya sepakat dalam prinsip ghuluw, namun berbeda di dalam bentuk.-bentuknya. Sikap ghuluw kaum Khawarij itu dalamn sikap tasyaddud (kaku) dalam beragama dan masalah hukum, dalam masalah al-Bara ', bersikap san gat keras terhadap orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka, berikut konsekuensinya, seperti memvonis kafir, membangkang terhadap khalifah (penguasa), dan memeranginya. Sedangkan ghuluwnya kaum Syiah adalah ghuluw dalam mengkultuskan tokoh-tokoh mereka. Mereka ghuluw terhadap Ali terhadap Ahlul Bait (anak-cucu Rasulullah ),dan lain-lain.
2. BODOH, DUNGU, DAN BERPANDANGAN SEMPIT

Pada umumnya, baik Khawarij maupun Syiah diliputi oleh kebodohan, kedunguan dan pandangan yang picik. Bukti yang paling jelas terhadap kebodohan kaum Khawarij adalah sikap mereka terhadap para sahabat Nabi dan membangkang terhadap penguasa dan jamaah kaum Muslimin, sedangkan bukti yang paling konkret terhadap kebodohan kaum Syiah adalah sikap berlebih-lebihan (ekstrim) mereka dalam mengkultuskan Ali, padahal beliau sama sekali tidak membenarkan perbuatan mereka dan beliau pun menghukum beberapa kelompok dari mereka atas perbuatan tersebut.

3. MINIM ILMU SYAR'I DAN DANGKAL PEMAHAMAN DALAM AGAMA.
Kaum Khawarij, ciri umum mereka adalah membual dengan ilmu yang sedikit yang mereka miliki, dan mereka tidak mempunyai keuletan di dalam mencari ilmu, serta tidak pula (mempunyai keuletan ketika) mendalami ilmu tersebut.
Adapun Syiah, mereka tidak menuntut ilmu kepada para pakarnya dan tidak mempelajarinya kepada para ulama panutan Ahlus Sunnah, dan kebanyakan sumber rujukan mereka adalah berasal dari para pendusta dan pembuat kepalsuan.
Kedua kelompok ini, pada umumnya, tidak mempunyai perhatian kepada al-Hadits dan as-Sunnah, kecuali hadits-hadits yang sejalan dengan hawa nafsu mereka.

4. MENJAUHI SUNNAH DAN KELUAR DARI JAMAAH KAUM MUSLIMIN DAN PARA PENGUASA.
Kaum Khawarij meninggalkan jama’ah Kaum Muslimin didalam masalah I’tiqad (akidah) dan amal, dan mereka keluar (membangkang) terhadap para pemimpin kaum Muslimin dengan senjata.
Sedangkan Syiah meninggalkan jamaah Kaum Muslimin di dalam masalah akidah dan amal, dan berpandangan keluar dengan angkat senjata, akan tetapi dengan syarat munculnya alMahdi yang mereka klaim. Dan dalam kesempatan lain, mereka bersikap aktif dalam berpartisipasi pada setiap fitnah yang dapat memudaratkan kaum Muslimin.

5. MENGABAIKAN PENGAMALAN HADITS DAN ATSAR AS-SALAF ASH-SHALIH.
Baik Khawarij maupun Syiah, semuanya tidak bersandar kepada as-Sunnah yang shahih atau pada kebanyakannya, kecuali dalam hal-hal yang mereka pandang mendukung pemikiran sesat mereka, dan mereka juga bersikap menjauhi semua atsar (riwayat-riwayat dari) as-Salaf ash-Shalih.

6. RUSAKNYA AKIDAH MEREKA DALAM MASALAH SAHABAT NABI.
Kaum Khawarij mengkafirkan sebagian sahabat Nabi, seperti Ali, Utsman, Mu'awiyah, Abu Musa, dan Amr bin al-Ash juga yang terlibat di dalam peristiwa perang Jamal dan peristiwa Shiffin, atau mengkafirkan mayoritas mereka. Mereka juga mencaci sebagian as-Salaf dan mengolok-olok mereka.
Sedangkan kaum Syiah (Rafidhah) mengkafirkan seluruh sahabat Nabi, kecuali beberapa orang sahabat saja, dan mereka mencaci setiap kaum Salaf dan para pemuka ulama panutan

7. MENGKAFIRKAN KAUM MUSLIMIN YANG TIDAK SEPAHAM DENGAN MEREKA.
Baik Khawarij maupun Syiah, semuanya mengkafirkan kaum Muslimin yang tidak sepaham dengan mereka, sekalipun prinsip-prinsip pengkafiran (takfir) dan sebab-sebabnya pad setiap sekte berbeda-beda.

Kaum Khawarij mengkafirkan sebagian sahabat Nabi disebabkan arbitrase (tahkim); baik karena melakukannya atau membenarkannya. Dan mereka juga mengkafirkan pelaku dosa besar di antara kaum Muslimin, mengkafirkan siapa pun yang tidak sepaham dengan mereka, dan tidak bergabung dengan pasukan mereka, dengan perselisihan yang ada di antara mereka mengenai tingkatan (derajat) kekafirannya (kafir syirik atau kafir nikmat).
Sedangkan kaum Syiah (Rafidhah), di samping mengkafirkan seluruh sahabat Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam  dan mengklaim bahwa mereka semua telah murtad (keluar dari Islam), kecuali beberapa orang yang tidak lebih dari tujuh orang saja yang tidak murtad, mereka juga mengkafirkan seluruh pemuka ulama kaum Muslimin, berikut pula masyarakat awamnya.