MURTAD

Kamis, 19 Mei 2011


Pengertian murtad :

Secara bahasa artinya "kembali" الرجوع, sebagaimana firman Allah :

وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُم (21) سورة المائدة

maksudnya "dan janganlah kalian kembali"

Secara syar'i: kafir setelah islam, sebagai mana firman Allah;

وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (217) سورة البقرة

Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Pembagian murtad :

Murtad terjadi kerena mengerjakan sebuah pembatal dari beberapa pembatal keislaman, pembatal keislaman itu banyak tetapi semuanya kembali kepada empat bagian, yaitu;

  1. murtad sebab ucapan:

contohnya perbuatan mencelah Allah atau mencela Rosul-Nya atau malaikat atau mencela salah satu dari utusan Allah, atau mengaku mengetahui ilmu ghaib, atau menjadi Nabi atau orang yang membenarkan pada orang yang mengaku Nabi, atau do'a-do'a kepada selain Allah atau beristighotsah atau minta perlindungan ( isti'adzah ) kepada selain Allah dimana tidak ada yang berkuasa atasnya kecuali Allah.

2. Murtad sebab perbuatan:

seperti sujud kepada patung, pohon, batu, kuburan, melakukan penyembelihan untuk mereka, melempar mushaf al-qur'an di tempat-tempat yang kotor, perbuatan sihir baik belajar atau mengajarkannya, berhukum pada selain apa yang Allah turunkan dimana ia menghalalkannya secara keyakinan

3. Mutad sebab keyakinan:

Seperti keyakinan yang menyekutukan kepada Allah, atau berkeyakinan bahwa zina, khomr ( arak ), riba adalah halal, atau berkeyakinan bahwa sebuah roti adalah haram, berkeyakinan bahwa sholat lima waktu tidak wajib , atau membolehkan sebuah hukum pada selain yang Allah turunkan atau semisalnya dari apa-apa yang disepakati atas keharamannya atau kehalalannya, atau mewajibkannya secara kesepakatan yang dipastikan/mutlak.

4. Murtad sebab keragu-raguan:

seperti orang yang ragu-ragu tentang keharamannya syirik atau zina dan komr (arak), atau ragu-ragu terhadap apa-apa yang secara umum adalah halal, seperti meragukan akan kehalalan sebuah roti, air, atau ragu-ragu terhadap risalah Nabi Muhammad atau Nabi-nabi yang lain atau ragu terhadap kebenaran terutusnya Nabi-nabi, atau ragu terhadap agama islam, atau meragukan akan kepantasan/kecocokan agama islam di zaman ini

Diantara hukum-hukum mengenai kemurtadan:

- Adapun menghukumi dengan kemurtadan ini dikembalikan kepada para ar-rosihina fi al-ilmi ( para ulama yang mu'tabar ) dan pelaksanaan hukuman atas kemurtadannya diserahkan kepada penguasa

- Orang yang murtad dituntut pertaubatannya dengan dihadapkan kepada seorang hakim, jika ia bertaubat dan kembali kepada islam maka diterima dan dilepaskan akan tetapi bila ia menolak/ kekeh untuk bertaubat, maka ajib bagi penguasa untuk membunuhnya, berdasarkan Sabda rosulullah:

من بدل دينه فاقتلوه

"Barang siapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah dia" HR. bukhori kitabu al-jihad

- dilarang untuk mengambil harta bendanya selama masa dia ditutuntut untuk bertaubat, jika ia kembali islam maka harta bendanya dikembalikan, dan bila ia tidak ( dia tetap di dalam kemurtadan ) maka harta bendanya menjadi harta fai' disimpan di baitu al-mal setelah ia dibunuh atau ia mati dalam keadaan murtad

- dia dipisahkan dengan istrinya yang muslimah, karena istrinya tidaklah halal baginya.

- Hukum-hukum waris diputus antaranya dengan ahli keluarganya, dia ( yang murtad ) tidak mewarisi dan tidak pula diwarisi

- Jika ia mati atau dibunuh diatas kemurtadan, maka dia tidak dimandikan, tidak di sholati, serta tidak di kubur di perkuburan kaum muslimin, sesungguhnyalah ia dikubur di perkuburan orang-orang kafir, atau dikubur disembarang tempat selain perkuburannya kaum muslimin.

Dinukil dari muqorror pelajaran tauhid untuk kelas tiga tsanawiy- kerajaan saudi arabia Halaman 27-28

الردة

تعريف الردة :

لغةً :

الرجوع قال تعالى : وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُم (21) سورة المائدة أي : لا ترجعوا .

شرعًا :

الكفر بعد الإسلام . قال تعالى :

وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (217) سورة البقرة

أقسام الردة :

الردة تحصل بارتكاب ناقض من نواقض الإسلام ، و نواقض الإسلام كثيرة ترجع إلى أربعة أقسام هي :

الردة بالقول : مثل سب الله تعالى أو رسوله أو ملائكته أو أحد من رسله ، أو ادعاء علم الغيب أو ادعاء النبوة أو تصديق من يدعيها ، أو ادعاء غير الله أو الاستغاثة بغير الله فيما لا يقدر عليه إلا الله أو الاستعاذة به في ذلك .

الردة بالفعل : كالسجود للصنم و الشجر و الحجر و القبور و الذبح لها ، و إلقاء المصحف في المواطن القذرة و عمل السحر و تعلمه و تعليمه ، و الحكم بغير ما أنزل الله معتقداً حلّه .

الردة بالاعتقاد : كاعتقاد الشريك لله ، أو أن الزنا و الخمر و الربا حلال ، أو أن الخبز حرام أو أن الصلاة غير واجبة أو جواز الحكم بغير ما أنزل الله و نحو ذلك مما أجمع على حرمته أو حلّه أو وجوبه إجماعاً قطعياً .

الردة بالشك : كمن شك في تحريم الشرك أو تحريم الزنا و الخمر ، أو في حل ما هو مجمع على حله كالخبز و الماء أو شك في رسالة النبي أو رسالة غيره من الأنبياء أو في صدقه أو في دين الإسلام أو في صلاحيته لهذا الزمان .

للردة أحكام منها :

الحكم بالردة يرجع فيه إلى الراسخين في العلم ، و تنفيذ حد الردة موكول إلى ولي الأمر .

المرتد يستتاب من قبل الحاكم ، فإن تاب و رجع إلى الإسلام قبل منه ذلك و تُرِكْ و إن أبى أن يتوب وجب على ولي الأمر قتله لقوله : من بدل دينه فاقتلوه (1) .

يمنع من التصرف في ماله مدة استتابته فإن أسلم فهو له ، و إلا صار فيئاً لبيت المال من حين قتله أو موته على الردة .

يفرق بينه و بين زوجته المسلمة فإنها لا تحل له .

ينقطع التوارث بينه و بين أقاربه فلا يرثهم و لا يرثونه .

إذا مات أو قتل على ردته فإنه لا يغسل و لا يصلى عليه و لا يدفن في مقابر المسلمين ، و إنما يدفن في مقابر الكفار أو يوارى في التراب في أي مكان غير مقابر المسلمين .

http://projects.nooor.com/BookBrowser/BookBrowser.aspx?ID=1082