MENGAPA HATIMU MENJADI KERAS LAKSANA SEBONGKAH BATU?

Jumat, 01 April 2011

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (74) البقرة

kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

Allah ta'ala mencela dan mengecam kepada bani Isroil atas berbagai ayat-ayat Allah termasuk menghidupkannya pada orang yang telah mati, dengan firman - Nya:

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ

Kemudian hatimu menjadi keras setelah semua kejadian tersebut

Kerasnya hatimu laksana sebongkah batu yang tidak akan pernah lunak selamanya

Oleh karenanyalah Allah melarang kepada orang-orang yang beriman untuk meniru kelakuan mereka ( yakni hatinya tetap keras laksana batu setelah datangnya hujjah yang terang / dalil yang nyata, namun masih selalu berkelit dengan mencari kalimat-kalimat subhat ( yang remang-remang ) atau bahkan mengingkari datangnya kebenaran dengan penolakan yang nyata, takutlah kepada allah…..)

Allah berfirman:

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَع قُلُوبهمْ لِذِكْرِ اللَّه وَمَا نَزَلَ مِنْ الْحَقّ وَلَا يَكُونُوا كَاَلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَاب مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمْ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ* الحديد 16

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.

Dari ibni Abbas: Tatkala orang yang terbunuh itu dipukul dengan sebagian dari anggota badan sapi, lantas ia pun duduk, hidup lagi seperti semula , kemudian ditanyakan kepadanya, siapa yang telah membunuhmu?, iapun menjawab : anak-anak saudaraku yang telah membunuhku, kemudian ia meninggal lagi. Setelah si terbunuh meninggal maka anak-anak saudaranya mengatakan : demi Allah kami tidak membunuhnya, mereka mendustakan kebenaran setelah mereka menyaksikannya dengan mata kepala mereka sendiri, kemudian Allah berfirman :

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ

Kemudian hatimu menjadi keras setelah semua kejadian tersebut

فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً

Perihalnya (kerasnya hatimu) laksana batu bahkan lebih keras lagi ( at-thobari 2/225 )

Bersamaan dengan berselangnya masa maka jadilah hati kaum bani isroil menjadi sangat keras dan tidak mempan lagi dengan nashihat meskipun mereka telah menyaksikan dengan mata kepala mereka akan berbagai mu'jizat, perihal kerasnya hati mereka laksana batu yang tiada obat lagi untuk melunakkannya, atau bahkan lebih keras lagi dari pada batu, padahal sebagian dari batu-batu itu ada yang dapat mengalirkan mata air sehingga membentuk sungai-sungai, dan batu yang lainnya terbelah lantas mengeluarkan mata air walaupun tidak mengalir, dan sebagian dari batu-batu itu ada yang meluncur dari atas gunung karena takut kepada Allah,

Sehubungan dengan ayat diatas muhammad bin ishaq meriwayatkan dari ibnu abbas :

Bahwa sesungguhnya dari batu-batu itu niscya yang lebih lunak daripada hati kalian, jauh dari kebenaran yang kalian dakwahkan itu

وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (74) البقرة

dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

( ibnu abi hatim 1/233)