Sabtu, 08 Oktober 2011

معالم في طريق الدعوة إلى الله تعالى

KARAKTERISTIK DAKWAH ILALLAH TA'ALA

بدر بن علي بن طامي العتيبي

Kapan seseorang menjadi da'I penyeru kepada agama Allah diatas jalan Nabi Shollalohu 'alaihi wasallam?

الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. أما بعد:

قال الله تعالى: ﴿ قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللهِ وَمَا أَنَا مِنَ المُشْرِكِينَ ﴾ (يوسف:108).

Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". Surat Yusuf ayat 108

Ayat ini termasuk dari kumpulan ayat yang menunjukkan pada karakteristik utama dakwah yang benar menuju Allah ta'ala, bahwa setiap muslim pasti mengarahkan dirinya, baik itu karena memuliakan atau karena kewajiban ia berimtima' Nabi shollallohu 'alai wasallam serta mengikutinya

Namun ayat ini memberikan batas kepada orang yang benar di dalam dakwah mengikuti Nabi Shollallohu 'alai wasallah, dan ia kokoh pada garis ini atas dua sisi yang penting yang saling mengikat serta tidak boleh dipisahkan;

Sisi pertama : ﴿ أَدْعُو إِلَى اللهِ ﴾ ( aku menyeru kepada Allah ) terdapat dua makna yang penting disini :

a. Makna pertama : ikhlas karena Allah ta'ala, dan ini adalah realisasi syahadat لا إله إلا الله , karena dakwah/menyeru kepada Allah termasuk sisi peribadatan, dan keikhlasan merupakan syarat diterimanya berbagai ibadah.

b. Makna kedua: dakwah kepada Allah semata, tidak berdakwah mengajak kepada golongan, nasab ( keturunan ), kelompok, warna kulit, daerah, tetapi semua dakwah menuju kepada Allah semata dan kepada agamanya.

Sisi kedua : firman Allah ﴿ عَلَى بَصِيرَةٍ ﴾ (dengan hujjah yang nyata ), disini dapat diambil juga dua makna yang penting:

  1. Makna pertama : mengikuti sunnah rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam, dan ini merealisasikan syahadat أن محمداً رسولُ الله, maka kita berdakwah kepada Allah adalah termasuk perintah rosulullah

shollallohu 'alaihi wasallam, Rosulullah telah bersabda:

(من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو ردّ) متفق عليه.

Barang siapa yang memperbaharui di dalam perkaraku ini ( perkara agama ) yang bukan termasuk perkaraku, maka tertolak. Muttafaqun 'alaihi

  1. Makna kedua : bahwa dakwah kepada Allah berdasar kepada ilmu, maka kita tidaklah diperbolehkan berdakwah kepada Allah berdasar kebodohan, sebab orang yang jahil maka kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih banyak dibandingkan kebaikan yang ditimbulkan, seandainya orang jahil diam ( tidak komentar ngawur) maka baiklah keadaan masyarakat, setiap bertambahnya ilmu seseorang maka ketika itu bertambah pulalah kemanfaatan akan dakwahnya.

Kemudian seorang da'I tidaklah termasuk di dalam ayat ﴿ أنا ومن اتبعنِ ﴾ ( saya dan orang yang mengikutiku ) kecuali dengan dua sisi ini ( yang sudah kita sebutkan diatas )

Kemudian selanjutnya ada tiga jenis da'I yang terhalang di dalam masalah ini;

Pertama :

seseorang yang memiliki ilmu dan bashiroh, akan tetapi dakwahnya menuju kepada selain Allah ta'ala, ia mengambil bagian hanya untuk kepentingan pribadi dan duniawiyah, maka orang ini tidak termasuk mengikuti Nabi shollallohu 'alai wasallam. Dan untuk jenis orang yang semacam ini Rosulullah shollalahu 'alaihi wasallam bersabda :

يخرج في آخر الزمان رجال يختلون الدنيا بالدين، يلبسون للناس جلود الضأن من اللين، ألسنتهم أحلى من العسل، وقلوبهم قلوب الذئاب يقول الله أبي يغترون أم علي يجترئون فبي حلفت لأبعثنَّ على أولئك منهم فتنة تدع الحليم منهم حيران) رواه الترمذي وغيره.

Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang mencari dunia dengan agama. Di hadapan manusia mereka memakai baju dari bulu domba untuk memberi kesan kerendahan hati mereka, lisan mereka lebih manis dari gula namun hati mereka adalah hati serigala (sangat menyukai harta dan kedudukan). Alloh berfirman, “Apakah dengan-Ku (kasih dan kesempatan yang Kuberikan) kalian tertipu ataukah kalian berani kepada-Ku. Demi Diriku, Aku bersumpah. Aku akan mengirim bencana dari antara mereka sendiri yang menjadikan orang-orang santun menjadi kebingungan (apalagi selain mereka) sehingga mereka tidak mampu melepaskan diri darinya.” (HR: Tirmidzi)

Catatan : Syaikh al-albany menyebutkan hadits ini sangat dho'if

Dan juga yang termasuk pada bab ini adalah orang-orang yang memiliki ilmu, Allah memberikan padanya cahaya ilmu namun ia tidak memanfaatkannya dan masyarakatpun tidak mengambil manfaat dari ilmu tersebut, maka ia tertinggal dari berdakwah kepada Allah dan terbuai dengan kehidupan dunia, dan Allah menjadikan perumpamaan kepada orang yang semisal ini pada perumpamaan yang sangat mengerikan, Allah berfirman :

﴿ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ سَاءَ مَثَلًا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ ﴾ (الأعراف : 175 – 177).

175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian Dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu Dia diikuti oleh syaitan (sampai Dia tergoda), Maka jadilah Dia Termasuk orang-orang yang sesat.

176. dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. ( surat al-a'raf )

Dan mereka ini termasuk dari jenis (المغضوب عليهم) merekalah al-yahudi, yakni orang-orang mana kita senantiasa berlindung kepada Allah dari jalan mereka pada setiap sholat kita.

Dan berdakwah adalah sebaik-baik dan seutamanya sebuah ilmu, sebagaimana friman Allah

﴿ وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ المُسْلِمِينَ ﴾ (فصِّلت:33)

33. siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

Kedua :

Orang yang ikhlash dan memiliki niatan yang baik, akan tetapi bodoh terhadap agama Allah, maka kerusakan yang dia perbuat lebih parah dibanding dengan apa-apa yang dia perbaiki, dia sesat dan juga menyesatkan, dan dengannya terjadi fitnah di akhir zaman sebagaimana sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam

(إن الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من العباد ولكن يقبض العلم بقبض العلماء حتى إذا لم يبق عالما اتخذ الناس رءوسا جهالا فسئلوا فأفتوا بغير علم فضلوا وأضلوا) متفق عليه.

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (muttafaqun 'alai)

Dan termasuk jenis ini adalah golongan khowarij, yang mana merekalah kelompok yang dikhabarkan oleh Nabi Sholallohu 'alaihi wasallam tentang mereka ini, Rosululloh bersabda kepada para sahabat :

(يخرج فيكم قوم تحقرون صلاتكم مع صلاتهم وصيامكم مع صيامهم وعملكم مع عملهم يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية) متفق عليه.

“Akan keluar di tengah-tengah kalian satu kaum yg kalian meremehkan shalat kalian bila dibandingkan dengan shalat mereka puasa kalian dengan puasa mereka amalan kalian dengan amalan mereka. Mereka membaca Al-Qur’an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama ini seperti lepas anak panah dari sasaran ( muttafaqun 'alaihi )

Dan juga termasuk jenis ini adalah (الضالون) mereka adalah orang-orang nashrani yang mana kita selalu berlindung kepada Allah dari jalan-jalan mereka pada setiap sholat, mereka senantiasa beramal dan beribadah tanpa landasan ilmu, maka mereka tersesat dari jalan yang lurus

Dan yang ketiga:

Mereka ini adalah jenis manusia yang sangat jelek keadaannya, mereka adalah orang-orang yang bodoh lagi memiliki niat yang buruk pula, maka

فجمع حشفاً وسوء كيلة

"berkumpulah jenis kurma yang jelek dengan takaran yang jelek pula"

ولا حول ولا قوة إلا بالله تعالى.

وخير السبل سبيل نبينا محمد صلى الله عليه وسلم الذي اجتمع فيه صدق الإخلاص لله تعالى، مع صدق المتابعة للنبي صلى الله عليه وسلم، وأهلية العلم للدعوة إلى الله تعالى.

http://al-islam.com/Content.aspx?pageid=1153&ContentID=987