BACAAN DZIKIR SETELAH SHOLAT WAJIB

Sabtu, 04 Desember 2010


Oleh: Syaikh Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Baz

لسماحة الشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز ـ رحمه الله ـ

Dizikir-dzikir setelah sholat wajib

Pertanyaan:

Bacaan dizikir apa yang dibaca setelah sholat?, kami berharap anda mengurutnya secara terperinci, semoga Allah membalas kebaikan anda.

Jawab:

Saya telah menulisnya pada sebuah risalah yang dibagikan oleh daru al-ifta' tentang penjelasan dzikir - dzikir yang dibaca setelah sholat, dan juga tercantum pada risalah yang lain pada penjelasan kitab "sifat sholat Nabi – j- min awwaliha ilaa akhiriha" dan juga pada risaalah yang ke tiga " wujubu sholati al-jama'ah", bila memungkinkan datang ke daru al-ifta' untuk mendapatkan risalah-risalah ini.

Dan sekarang saya akan ringkaskan pada apa-apa yang di syari'atkan dalam masalah tersebut agar berfaedah bagi para pendegar.

Disyari'atkan bagi mu'min dan mu'minat setelah sholat wajib, baik itu sholat fajar (subuh), dhuhur, ashar, maghrib, 'isya, setelah salam ia langsung membaca;

أَسْتَـغْـفِـرُ الله َ .( 3 kali )

( Saya memohon ampun kepada Allah )

اَللَّــهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا اْلجَلالِ وَاْلإكْرَامِ

(Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dari-Mu kesejahteraan, Maha Berkah Engkau wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan ).

Sebagaimana riwayat imam muslim di dalam kitab shohihnya, dari tsauban rodhiallahu 'anhu, dia berkata, adalah Nabi j tatkala selesai salam memaca istiighfar tiiga kali, maksudnya Nabi mengucapkan ;

"أستغفر الله، أستغفر الله، أستغفر الله"

Kemudian membaca;

اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام

Ini disunahkan bagi imam, ma'mum, sholat sendiri, baik laki-laki maupun perempuan, dan bila ia menjadi imam maka ia menghadap manusia setelah mengucapkan kalimat ini, yakni setelah ia mengucapkan " Allahumma anta as-salam.....sampai akhir.

Jika ia menjadi imam,setelah membacanya ia menghadap wajahnya kepada makmum, kemudian setiap orang membaca;

لاَ إِلَهَ إِلا الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله.لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ. لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ اْلفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ اْلحَسَنُ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ مُخْلِصِـيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ* رواه مسلم



Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya seluruh kerajaan dan milik-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah. Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, milik-Nya segala nikmat, milik-Nya segala keutamaan dan milik-Nya segala sanjungan yang baik. Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dengan mengikhlaskan agama (ketundukan) untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.

Hadits riwayat muslim di dalam kitab shohihnya, dari hadits abdullah bin zubair rodhiallahu 'anhuma dari nabi j bahwa Nabi membaca doa ini ketika ia telah menghadap manusia , Al-mughiroh –rodhiallohu 'anhu- menambahkan di dalam riwayatnya sebagai mana di dalam as-shohihain, bahwa nabi membaca bersama doa ini, yaitu;

اَللَّــهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا اْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ.



Ya Allah tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau halangi Dan tidak bermanfaat bagi orang yang memiliki kekayaan (dari siksaan-Mu) akan kekayaannya" .

Semuanya disunnahkan dibaca setelah sholat lima waktu, dan juga disunnahkan untuk menambah setelah sholat maghrib dan subuh;

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُ يُـحْيِي وَيُـمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. ×10.

(Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala pujian, Dialah Dzat Yang Menghidupkan dan Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).

Ini sebagai tambahan dari dizikir-dzikir sebelumnya (di atas-pen) yakni, dizikir untuk setelah sholat magrib dan setelah sholat subuh, Rosulullah j membacanya sebanyak 10 kali ,

لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير"

Jika ia menambah bacaan "بِيَدِهِ الْخَيْرُ" atau "وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ" semuanya baik, semuanya telah datang di sebagian riwayat hadits, dan dizikir-dzikir ini banyak macamnya diantaranya:

- " لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهْوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "

- " لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ "dengan tambahan lafadz"يحيي ويميت"،

- " لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "

- " لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "

- " لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمَلِكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيُّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "

Semua ini, Alhamdulillah disyari'atkan lagi bagus, bila seseorang membaca ini atau itu ( pilihan bacaan di atas -pen) semuanya baik, walhamdulillah, kemudian disyari'atkan juga baginya untuk membaca:

"سُبحانَ الله، والحَمْدُ للهِ، ولاَ إِلَهَ إِلَّا الله، والله أكْبَرُ!" ثلاثاًَ وثلاثين مرة

Yakni, seorang laki-laki, perempuan, imam, atau makmum atau sholat sendiri ia membaca tasbih, tahmid dan takbir sebanyak masing-masing tiga puluh tiga kali, yaitu membaca:

سُبْحَانَ اللهِ 33 kali اَلْحَمْدُ للهِ 33 kali الله أكْبَرُ 33 kali

Kemudian untuk menyempurnakan bilangan seratus, ia membaca;

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

(Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) .

يقول النبي -صلى الله عليه وسلم- في هذا: (من سبح الله دبر كل صلاة ثلاثاً وثلاثين، وحمد الله ثلاثاً وثلاثين، وكبر الله ثلاثاً وثلاثين، فتلك تسعٌ وتسعون، ثم قال تمام المائة: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، غفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر) رواه مسلم

Rasulullah j bersabda: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah sehabis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tiga puluh tiga kali, hingga semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, -dan beliau menambahkan- dan kesempurnaan seratus adalah membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir, maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan."

Ini (pengampunan yang Allah berikan) adalah sebuah keutamaan yang besar, dan ini menurut ahli ilmu bila ia tidak dikaitkan dengan dosa besar, adapun bila ia mengerjakan dosa besar seperti berzina, mencuri, mengadu domba, atau menggunjing, maka dizikir ini dan semisalnya tidak dapat melebur dosa-dosa besar tersebut, berdasarkan sabda Rosulillah j :

(الصلوات الخمس والجمعة إلى الجمعة ورمضان إلى رمضان كفارات لما بينهن ما لم تُغشَ الكبائر) وفي لفظ: (إذا اجتنب الكبائر) رواه مسلم في صحيحه

"Shalat lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadlan ke Ramadlan berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar. Dalam lafadz hadits lain;" apabila dia menjauhi dosa besar." HR. Muslim di dalam kitab shohihnya.

Maka aku pesankan kepada setiap muslim dan muslimah agar senantiasa menjaga dan memelihara dzkir-dzikir tersebut setiap usai sholat, karena Rosul j menganjurkan dan memotivasi untuk membacanya di samping juga peringatan dari semua perbuatan maksiat, dan kita meminta kepada Allah agar diberikan segala taufiq dan hidayah.

Pembawa acara : " جزاكم الله خيرا Apakah As-samahatu As-syaikh menasihatkan untuk membaca sebagian ayat atau sebagian surat, misalnya?

As-syaikh menjawab : disunnahkan pula bersamanya ( dizikir-dzikir tersebut ) untuk membaca ayat al-kursi;

اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255) سورة البقرة.

(Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa seizin-Nya? Allah Mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar ).

Satu ayat ini dinamakan ayat al-kursi, telah datang dari bilangan hadits-hadits yang sebagiannya shohih dan yang lain dho'if, namun sebagian telah menguatkan hadits yang lain, semuanya menunjukkan akan disyari'atkannya membaca ayat ini disetiap selesai sholat, baik sholat subuh, dhuhur, 'ashar, magrinb dan 'isya. Baik bagi laki-laki, wanita,ini adalah ayat yang agung, dan ini adalah ayat yang paling agung di dalam kitabullah. Ayat yang paling agung dan yang paling utama, maka sepatutnya untuk dapat menghafalkannya, sepatutnya setiap mukmin dapat menghafalkannya demikian pula setiap mukminah dan membacanya setiap usai sholat, setelah berdzikir. Dan juga dibaca ketika akan tidur. tatkala berbaring akan tidur di waktu malam disunnahkan membaca ayat al-kursyi, ia termasuk sebab penjagaan dari gangguan syaitan,

(من قرأها عند النوم لم يزل عليه من الله حافظ، ولا يقربه شيطان حتى يصبح)، قاله النبي -صلى الله عليه وسلم-،

barang siapa yang membacanya ketika akan tidur, maka Allah senantiasa menjaganya, dan syaitan tidak akan mendekatinya, sebagaimana yang disabdakan Nabi j[1]

Dan disunnahkan ia membaca ketika akan tidur, baik bagi laki-laki dan wanita secara berbarengan, kecuali bila sedang menanggung junub,maka ia tidak boleh membacanya. Karena orang yang menanggung junub dilarang untuk membaca al-qur'an sehingga ia mandi jinabat.

Adapun seorang wanita yang haid dan sedang nifas maka tidak ada larangan untuk membacanya secara hafalan menurut pendapat yang shohih, karena keadaan tersebut tidak sama dengan keadaan junub. Orang yang menanggung jinabat masanya pendek dan ia mampu untuk segera mandi. Sementara wanita yang lagi haid dan nifas maka bagi keduanya boleh membacanya secara hafalan tanpa memegang mushaf al-qur'an, karena masanya yang lama. Dan meninggalkan bacaan al-qur'an tentu merupakan kesulitan bagi keduanya serta melewatkan akan kebaikan yang besar. Dan boleh bagi keduanya untuk melihat mushaf dibalik penghalang seperti sarung tangan atau semisalnya, ketika keduanya membutuhkan.

Dan disunnahkan pula bagi orang yang sholat baik laki-laki maupun perempuan untuk membaca (قل هو الله أحد) dan dua surat perlindungan setiap usai sholat. Yakni (قل أعوذ برب الفلق) و(قل أعوذ برب الناس) . Dan ia mengulanginya sebanyak tiga kali setelah sholat subuh dan maghrib dan ketika akan tidur. Telah banyak hadits yang datang dari Rasulullah j tentang masalah ini.

Kita memohon kepada Allah agar mendapatkan taufiq dan kebaikan niat dan amal, serta pertolongan atas segala kebaikan.

Diterjemahkan dari: http://www.binbaz.org.sa/mat/11451



[1] فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ*رواه البخاري

Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata; "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursiy karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan".