KISAH NYATA PENGGUGAH JIWA-JIWA YANG LALAI

Sabtu, 26 Oktober 2013

Disuatu hari ada seorang bocah laki-laki, dia ini masih di kelas tiga SD ( Saudi Arabia) dan disela-sela pelajaran dikelas maka gurunya menerangkan pelajaran dengan metode yang sangat menyentuh tentang keutamaan dan pentingnya sholat subuh berjama’ah di masjid kepada bocah-cobah sd ini…hadits-hadits yang dibawakan oleg sang guru menjadi perhatian dan berpengaruh pada jiwa anak..dan selama ini dia dan keluarganya tidak pernah sholat berjamaah ke masjid…

Tatkala ia pulang ke rumah, iapun berfikir bagaimana caranya dia bisa bangun untuk sholat subuh ke masjid sebok..ia tidak memiliki solusi kecuali dia terjaga sepanjang malam agar dia bisa pergi sholat subuh ke masjid dan tatkala ia mendengar adzan subuh dari masjid maka iapun mendatangi hajatnya untuk pergi kemasjid…namun timbul problema dihatinya ..masjid itu jauh dan dia merasa takut bila berjalan sendirian karena masih gelap…maka iapun menangis sambil duduk didepan pintu rumahnya…..

Kemudian ia dikejutkan dengan suara langkah sepatu orang yang berjalan dijalan depan rumahnya, maka diapun membuka pintu rumahnya lalu keluar pintu dengan segera, ternyata ada seorang laki-laki yang sedang menuju ke masjid, dan ketika melihat orang itu, iapun tahu bahwa orang itu adalah kakek temannya yang juga tetangganya, maka diapun membuntuti kakek itu dengan tenang tanpa diketahui oleg sang kakek, karena dia khawatir, kalau kakek itu tahu akan keberadaannya maka nanti bisa-bisa dia akan melapor kekeluarganya dan mereka akan menghukumnya……singkat cerita maka keadaan ini terus berlangsung lama di setiap subuh….

Ajal manusia telah ditentukan…dan si kakekpun meninggal…ia tahu bahwa si kakek ini telah meninggal…iapun merasa galau…kemudian menangis dengan keras sampai suhu badannya panas yang membuat ayahnya terkejut dan bertanya, “Hai anakku mengapa engkau menangis??, dia bukan seusiamu/teman sepermainanmu, dan juga bukan kerabatmu!!!’’

Maka anak inipun menatap ayahnya dengan linangan air mata yang mengalir dengan pandangan kesedihan, maka ia berkata kepada ayahnya; ‘’aku berharab yang mati adalah engkau bukan dia”…hah!!!???...maka si ayahpun bengong…dan berfikir mengapa anaknya berkata demikian dan mengapa dia lebih mencintai si kakek dibandingkan dirinya?? Sang anak yang masih polos ini melanjutkan perkataannya “ aku tidak kehilangan kakek itu karena masalah-masalah yang engkau sebutkan!” sang ayahpun benimpali “ ya..terus masalahnya apa” si anak berkata : “ karena masalah sholat…ya karena sholat!!!”..

Si anak inipun melanjutkan perkataannya sambil menelan airmatanya yang membasahi pipinya; “ wahai ayah mengapa engkau tidak pernah sholat subuh??? Mengapa wahai ayahku…engkau tidak seperti kebanyakan orang-orang yang aku lihat, mereka semua sholat ke masjid..

Sang ayahpun bertanya: “ dimana engkau melihat mereka??”
Si bocah berkata : “aku melihat mereka semua di masjid”, ayahnya bekata: “bagaimana bisa?”. Maka si anak menceritakan pelajarannya disekolah dan kebersamaan rahasianya bersama sang kakek yang telah wafat di setiap subuh…maka sang ayahpun terkesima dengan cerita sang anak sampai-sampai kulitnya merinding dan hampir-hampir air matanya meleleh, lantas sang ayahpun memeluk anaknya, dan semenjak saat itu merekapun senantiasa sholat berjama’ah ke masjid…walhamdulillah