Transkrip Dari Dialog Yang Kami Lakukan Dengan Syaikh Yahya Bin Utsman Yang Menguak Kedustaan Kholil Bustomi

Senin, 26 November 2012


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركانه
الحمد لله والصلاة والسلام على من لا نبي بعده وآله وصحبه أجمعين، وبعد.

Kami para mahasiswa Indonesia program pasca sarjana di Universitas Islam Madinah (Islamic University of Madina / الجامعة الإسلامية بالمدينة المنورة):
1. Firanda Andirja bin 'Abidin (mahasiswa jurusan 'aqidah tingkat doktoral)
2. Musyaffa' Haji Rodhi Nur Hadi ( mahasiswa jurusan ushul fikh tingkat magister )
3. Sanusin Muhammad Yusuf ( mahasiswa jurusan tarbiyah tingkat magister )
4. Muhammad Haikal Basyrohil (mahasiswa jurusan ilmu hadits tingkat magister )
5. Ruslan Dzuardi ( mahasiswa jurusan ushul fikh tingkat magister )
6. Nuruddin Muhammad Fattah ( mahasiswa jurusan aqidah tingkat magister universitas Ummal Quro Mekah)

Kami menyatakan bawhasanya :

Kami telah berkumpul bersama Fadhilah Syaikh Yahya bin 'Utsman pengajar di Masjidil Haroom di kota Mekah Al-Mukaroomah (المدرس في المسجد الحرام بمكة المكرمة) pada hari sabtu sore menjelang magrib pada tanggal 1/5/1433 hijriyah bertepatan dengan tanggal 24/3/12012 masehi di Masjidil Haram di kota Mekah Al-Mukarramah. Kami telah meminta fatwa kepada beliau tentang beberapa permasalahan yang berkaitan dengan sebagian saudara kami yang bernisbah kepada sebuah jama'ah yang dinamakan dengan "Islam Jama'ah".

Alhamdulillah kami telah merekam tanya jawab kami dengan As-Syaikh Yahya bin 'Utsman hafidzohullah. Berikut ini transkrip tanya jawab tersebut disertai terjemahannya :

تقول السائلةُ : الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين, أما بعد
فإني المدعوة بـ: فُلاَنَة (Ar….i), منذ 18 سنة قد دخلتُ في حركة الدعوة الإسلامية الموسومة بـ "إسلام جماعة" بإندونيسيا التي أَسَّسَها الشيخ نور حسن عبيدة سنة 1941 م, وهو أمير الجماعة. وقد ادَّعى أنه درس بمكة لمدة 10 سنوات في معهد دار الحديث المكي, وتَتَلْمَذَ على الشيخ عمر حمدان رحمه الله, وقد أخذ الإجازةَ منه.
وبعد وفاة المؤسِّس, يأتي بعده ولدُه عبدُ العزيز سلطان أميرًا أو إمامًا لهذه الجماعة. وأرسل صِهْرَه المدعو بـ خَلِيْل بِسْطَامِي إلى مكة للدراسة على مشايخ الحرمين، منهم: فضيلتُكم الشيخ المكرم يحيى بن عثمان حفظكم الله. وبعد معايشتي لهذه الجماعة سنين طويلةً, قد لاحظتُ في هذه الجماعة أمورًا جَعَلَتْنِي أَتَسَاءَلُ دائِمًا عن  حقيقتها, وهي:

penanya berkata:
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين, أما بعد

Saya bernama Fulanah . Saya telah masuk ke dalam gerakan dakwah islamiyah yang dikenal dengan nama "Islam Jama'ah" di Indonesia sejak 18 tahun yang lalu, yang didirikan oleh Syaikh Nurhasan ubaidah pada tahun 1941 M. Dan dia adalah amir jama'ah ini, dia mengaku telah belajar di Mekah selama 10 tahun di Ma'had Darul Hadits Mekah, dan telah menjadi murid dari syaikh Umar Hamdan rahimahullah serta telah mendapatkan ijazah darinya.
Setelah meninggalnya sang pendiri, maka kemudian berikutnya anaknya Abdul Aziz Sulton menjabat sebagai amir atau imam jama'ah ini. Dan dia mengutus keluarganya yang bernama Kholil Busthomi ke kota Mekah untuk belajar kepada para masyayikh haramain, diantaranya adalah anda As-Syaikh Al-mukarram Yahya bin 'Utsman hafidhokumullah.
 Dan setelah bertahun tahun lamanya aku hidup pada jama'ah ini, maka aku perhatikan bahwa di dalam jama'ah ada beberapa perkara yang membuatku selalu bertanya-tanya tentang kebenarannya, perkara-perkara tersebut yaitu:

أولاً: تَنْبَنِي هذه الجماعة على تنظيم سري بمبايعة سرية على إمام سري في دولة إندونيسيا, مع أن الحكومة الإندونيسية قائمة. هل هذا العمل صحيح موافق للكتاب والسنة؟.

Pertama: jama'ah ini dibangun diatas organisasi rahasia, dengan bai'at rahasia kepada imam rahasia di negara Indonesia, sementara pemerintah Indonesia berdiri tegak. Apakah perbuatan ini benar sesuai dengan al-kitab dan as-sunnah?

قال فضيلة الشيخ حفظ الله:  هذا غير صحيح, هذا غير صحيح لأن الخروج على الإمام من الكبائر, الرسول عليه الصلاة والسلام حذَّر من الخروج على الإمام, يقول النبي صلى الله عليه وسلم أوصيكم بتقوى الله والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد حبشي, فإنه سيكون أمور تنكرونها. فالخروج على الإمام, الإمام المسلم, هذا لا يجوز, لأنه فتنةٌ وفسادٌ

Fadhillatus syaikh Yahya bin 'Utsman hafidhahullah menjawab: "Ini tidak benar, ini tidak benar karena keluar dari seorang imam/pemimpin termasuk dosa besar. Rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam telah memperingatkan untuk tidak khuruj (keluar/membelot) terhadap seorang imam, beliau shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta ta'at meskipun yang menjadi pemimpinmu (yang menguasaimu-pen) adalah seorang budak habsy. maka bahwasanya akan ada berbagai perkara yang kalian akan mengingkarinya" , maka khuruj terhadap seorang imam, imam yang muslim, ini tidak boleh, karena khuruj tersebut adalah fitnah dan kerusakan."

ثانيًا: هل إذا خرجتُ أَنَا وفارقتُ هذه الجماعة وتركتُ البيعة ولم أُقِرَّ بإمامِها, هل أَصِيْرُ مُرْتَدَّةً خارجةً عن الإسلام وأكون من أهل النار؟
قال فضيلة الشيخ حفظ الله: هذا غير صحيح, هذا غير صحيح, لأن بيعة الإمام الأول هو صحيح.
الإمام الأول هو أمير إندونيسيا، رئيس إندونيسا؟
قال فضيلة الشيخ حفظ الله : نعم، لا يجوز الخروج على الإمام المسلِم

Kedua: apakah bila aku keluar memisahi jama'ah ini dan aku juga meninggalkan bai'at ini serta aku tidak lagi mengakui keimamannya, apakah aku menjadi orang yang murtad keluar dari islam dan aku termasuk penghuni neraka?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Ini tidak benar ini tidak benar, karena baiat imam yang pertama itulah yang benar"
apakah imam yang pertama dia adalah amir indonesia, presiden indonesia?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "iya ,tidak boleh keluar dari serang imam yang muslim"

ثالثا: ومما أشكل عليَّ، أنه إذا أذنب أو أخطأ أحد المنتسبين إلى هذه الجماعة, حيث خالف نِظامًا من أنظمة الجماعة, يجب عليه أن يتوب إلى الله بتوبة نصوحة ويكتب توبته في ورقةٍ يُقَدِّمُها إلى الأمير, ثم أوجب الأمير عليه كفارةً مناسبةً يجب تنفيذها لقبول توبته. وهذه الكفارة مثل: الصدقة أو صلاة التسبيح أو صوم يوم الإثنين والخميس أو الاستغفار ألف مرة

ketiga: diantara yang menjadi problema bagiku, bahwa  bila salah seorang anggota jama'ah ini, sekiranya dia melanggar peraturan dari beberapa peraturan jama'ah, maka wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah dengan taubat nashuha serta menulis taubatnya pada selembar kertas dan memberikannya kepada amir kemudian amir mewajibkan kafarah yang sesuai kepadanya yang wajib untuk ditunaikan agar taubatnya diterima, misalnya: shodaqoh atau sholat tashbih atau puasa hari senin dan kamis atau membaca istighfar seribu kali.
قال فضيلة الشيخ حفظ الله: هذا ما ورد, وإنما باب التوبة مفتوح, يستغفر الله, فيغفر الله سبحانه وتعالى. هذا ما ورد وغير صحيح

Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Ini tidak ada dasarnya, bahwasanya pintu taubat terbuka, dia meminta ampunan kepada Allah, maka Allah subhana wata'ala akan mengampuninya, ini tidak ada dasarnya dan tidak benar"

رابعًا: قد ادعى مؤسس الجماعة (الشيخ نور حسن عبيدة) أنه أَخَذَ العلْمَ الشَّرْعِيَّ بطريقة "المنقول", ويقصد بذلك أنه أخذ العلوم الدينية بإسناد متصل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم على أيدي مشايخ مكة, وبالتالي ألزم علينا أن لا نأخذ العلم إلا من أساتذتنا في هذه الجماعة, حيث قد تَلَقَّوْا العلم من المؤسس بطريقة المنقول. ولذا حرَّم علينا قراءة الكتب الإسلامية والسماع عن أحدٍ –مهما بلغ علمُه- إذا كان من خارج الجماعة.
Keempat: pendiri jama'ah ini yaitu syaikh Nurhasan Ubaidah mengaku telah mendapatkan ilmu syar'i dengan metode manqul, maksudnya adalah bahwa dia telah mendapatkan ilmu agama dengan isnad yang bersambung sampai kepada rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam dari tangan-tangan masyayikh Mekah, oleh karenanya dia melazimkan kepada kami untuk tidak mengambil ilmu kecuali dari ustadz-ustadz kami di jama'ah ini, karena para ustadz kami telah bertalaqqi (mengambil ilmu) dari sang pendiri (Nur Hasan Ubaidah) dengan metode manqul, karenanya haram bagi kami membaca kitab-kitab islam serta mendengar dari seseorang –betapapun tinggi ilmunya - jika dia dari luar jama'ah ini

قال فضيلة الشيخ حفظ الله: هذا أيضا غير صحيح, فالعلم يؤخذ من كل من عنده علم من الكتاب والسنة والعلم الصحيح, هذا يؤخذ من كل مسلم, ليس لجماعة مخصوصة.

Fadhilatu as-Syaikh hafidhahullah berkata : "Ini juga tidak benar, ilmu itu diambil dari setiap orang yang memiliki ilmu dari al-qur'an dan as-sunnah serta ilmu yang benar, ilmu ini diambil dari setiap muslim, bukan oleh jama'ah tertentu saja"
إذا كان ليس له إسناد متصل إلى مؤلفي كتب الحديث؟
Bila dia tidak memiliki isnad yang bersambung kepada penulis kitab hadits?

قال فضيلة الشيخ حفظ الله: إذا كان علمُه موافقاً للكتاب والسنة نأخذه.

Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Bila ilmunya sesuai dengan al-qur'an dan as-sunnah maka kita ambil"

خامسا: نحن نعيش في دولة إندونيسيا, وحاكمها لا يحكم بما أنزل الله, وهذا الحاكم قد انتُخِب بطريقة الانتخابات الديمقراطية المعروفة. فهل يجب علينا كَرَعِيَّةٍ أن نطيعه فيما وافق حكم الله؟ وهل هذا الحاكم يعتبر وَلِيًّا لأمر المسلمين بإندونيسيا؟

Kelima: kami hidup di negara Indonesia, sementara penguasanya tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan, dan penguasa ini telah dipilih dengan sistem pemilihan umum demokrasi yang telah dikenal, apakah wajib bagi kami sebagai rakyat untuk mentaatinya selama sesuai dengan hukum Allah?
dan apakah penguasa seperti ini dianggap sebagai waliyu al-amri muslim di indonesia?
قال فضيلة الشيخ حفظ الله: ما زال المسلمون بايعوه, فالسمع والطاعة, لأن الخروج عليه يُسَبِّبُ فتنة, والفتنة ممنوعة, فالواجب يُنصحون باللين والأدب, والله الهادي وهو أرحم الراحمين.
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Selama kaum muslimin membaiatnya maka hendaknya mendengar dan ta'at, karena khuruj (membelot) kepadanya akan menyebabkan timbulnya fitnah, dan fitnah itu terlarang. Maka yang wajib adalah mereka (para penguasa) dinasihati dengan cara lemah lembut dan beretika. Dan Allah-lah Yang memberi petunjuk dan Dialah Yang Maha Penyayang
Penanya, Tertanda :Penanya





----------------------------------
Berikut ini pertanyaan yang kami –para mahasiswa program pasca sarjana- sampaikan kepada Syaikh Yahya bin 'Utsman hafidzohullah. Adapun transkrip pertanyaan dan jawaban antara kami dan Syaikh adalah sebagai berikut:


فضيلتكم هناك فتاوى تنسب إليكم تؤيد مذهبهم !
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : لا، لا !!
Syaikh yang mulia, ini ada fatwa yang dinisbatkan kepada anda yang mendukung madzhab mereka !!
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Tidak, tidak !!

نفيد فضيلتكم, بأنه قد وقعتْ في أيدينا أوراقٌ فيها أسئلة وُجِّهَتْ إليكم, من قِبَلِ المدعو بِـ خليل بسطامي مع أجوبتكم عنها. وقد تُرجِمَتْ هذه الأسئلة وأجوبتها إلى اللغة الإندونيسية.
وبعد قراءة هذه الأوراق بِتَمَعُّنٍ, لاحظنا نحن -طلاب الدراسات العليا بالجامعة الإسلامية- عدمَ الأمانة في ترجمة جوابكم, حيث حُمِّل إلى ما لا يحتمل وفق عقيدة السائل المدعو بـ خليل بسطامي. وإليكم تفاصيل ذلك:
Kami memberitahukan kepada Fadilatus Syaikh bahwasanya kami telah mendapatkan lembaran yang isinya terdapat pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh seorang yang bernama Kholil Busthomi kepada anda, dan juga terdapat jawaban anda tentangnya. Tanya jawab ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Setelah membacanya dengan teliti maka kami (mahasiswa di jami'ah islam madinah) menemukan ketidak amanahan di dalam menterjemahkan jawaban anda, yang mana jawaban anda dibawakan kepada bukan tempatnya untuk menyesuaikan pada aqidah si penanya yang bernama Kholil Busthomi.
Berikut ini kami sampaikan kepada anda rinciannya:
أولا: ترجم جوابكم في معنى قوله عليه الصلاة والسلام: ((فمات ميتة جاهلية)) تَرْجَمَه بالترجمة التالية: "أي مات كموت أهل الجاهلية حيث دخل النار".
مع أن فضيلتكم قد قلتم في جوابكم فمات ميتة جاهلية يعني: أنه مثل أهل الجاهلية, لأنهم كانوا فوضى لا إمام لهم.
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : نعم, نعم, ترجمته خطأ,
حيث جزم بدخول النار؟.
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : نعم، نعم
Pertama: Ia menterjemahan jawaban anda tentang makna sabda Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam (maka dia mati seagaimana kematian jahiliyah) diterjemahkan: "yakni seperti matinya ahli jahiliyah yang mana dia masuk neraka" Padahal yang mulia syaikh anda telah berkata pada jawaban anda, "maka dia mati seperti mati jahiliyah, maksudnya bahwa dia seperti ahli jahiliyah karena mereka tercerai berai karena mereka tidak memiliki imam".
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Ya ya terjemahannya salah"
Kesalahan terjemahannya yiatu ditetapkan masuk kedalam neraka?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Iya, iya"

ثانيا: استدل بقولكم في الجواب: "بلادكم إمامكم, وهؤلاء أهل مصر بلادهم إمامهم في بلادهم" على جواز تكوين الإمارة في بلادنا إندونيسيا مع أن الحكومة الإندونيسية قائمة. ونحن نشك أن هذا الجواب من قولكم لأن في الكلام ركاكة.
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : هذا غير صحيح, هذا غير صحيح.
أي : لا يجوز إقامة الإمارة ودولة إندونيسيا قائمة؟
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : نعم، نعم

Kedua : Ia berdalil dengan jawaban anda: "negaramu imammu, mereka itu penduduk Mesir dengan Negara mereka imam mereka di Negara mereka"  atas bolehnya membentuk keamiran/keimaman di Negara kita Indonesia padahal pemerintah Indonesia telah tegak. Sebenarnya kami meragukan bahwa jawaban ini dari ucapan anda, karena ungkapan bahasa Arabnya tidak teratur.
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Ini tidak benar, ini tidak benar"
Maksudnya, tidak diperbolehkan mendirikan keimaman sementara Negara Indonesia telah berdiri?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Iya, iya"

ثالثا: ادعى خليل أنه سألكم بالسؤال التالي: (لكن في بلادنا يا شيخ ننصب الإمام بالسر لأن أكثرهم أهل البدعة, كما قد فعل رسول الله عليه الصلاة والسلام في ليلة العقبة في بيعة الصحابة, يعني بالسر من أعين الكفار)
وادعى –خليل- أنكم أجبتم بالجواب التالي: (لابد إمام المسلمين, يعني المسلمون يبايعون إماما, الله يوفقنا وإياكم لما يحب ويرضى).
ثم تَرْجَمَ جوابكم هذا بالترجمة التالية: لا بأس بنصب الإمام سرا, لأن المسلمين لا بد أن يبايعوا إماما, وإن كان بطريقة سرية.
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : هذا خطأ, ما قلتُ أنا هذا, الله المستعان.

Ketiga : Dan kholil mengaku bahwa dia telah bertanya kepada anda sebagai berikut: (akan tetapi di negara kami ya syaikh kami mendirikan imam dengan rahasia karena kebanyakan mereka adalah ahli bid'ah, sebagai mana yang telah dilakukan oleh rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam di malam aqabah saat membaiat sahabat yakni dengan cara rahasia dari pengawasan orang-orang kafir)
Dan kholil juga mengaku bahwa anda menjawabnya dengan jawaban berikut : (yaitu teks arab jawaban syaikh sbb لابد إمام المسلمين, يعني المسلمون يبايعون إماما, الله يوفقنا وإياكم لما يحب ويرضى (yang terjemahannya sbb : "Harus ada imam muslimin yakni kaum muslimin berbaiat kepada seorang imam, semoga Allah menetapkan kami dan kalian pada apa-apa yang Dia cintai dan ridhoi")
Kemudian jawaban anda di atas diterjemahkan sebagai berikut: "Tidak mengapa mengangkat seorang imam dengan rahasia, karena kaum muslimin harus membaiat seorang imam meskipun dengan cara sembunyi-sembunyi".
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Ini salah, aku tidak pernah mengatakan ini, Allahu al-musta'an"

رابعًا: نقل الفتوى منكم, أنكم لم تُجِزْ تلقي العلم الشرعي, من شيخ ليس له إسناد متصل إلى مؤلف كتب الحديث.
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : لا, لا, ما قلته, إذا كان يدعو إلى الكتاب والسنة يقبل منه أياًّ كان
وإن كان ليس له إسناد؟
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : نعم، نعم

Keempat: Ia menukil/mengutip fatwa dari anda, bahwasanya anda tidak memperbolehkan mengambil ilmu syar'i dari seorang guru/syaikh yang tidak memiliki isnad yang bersambung kepada penulis hadits
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Tidak, tidak, aku tidak penah mengatakannya, jika dia mendakwahkan kepada al-kitab dan as-sunnah maka diterima siapapun dia"
Meskipun dia tidak memiliki isnad?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Iya, iya"

خامسًا: قال خليل في سؤاله: "ونحن في أرض الكفار, لا نستطيع أن نقطع يد السارق وجلد الزاني". فضيلتكم هل صحيح, أن أرض إندونيسيا أرض الكفار؟
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : لا ، لا, هذا غير صحيح, المسلمون يصلون ويصومون, الله يهدينا ويهديهم, لا حول ولا قوة إلا بالله, الله يهديهم, الله يهديهم.

Kelima: di dalam pertanyaannya, kholil bekata: " Dan kami berada di Negara kuffar, kami tidak mampu untuk memotong tangan pencuri dan menyebat penzina". Yang mulia, apakah ini benar, bahwa Negara Indonesia adalah Negara kuffar?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Tidak, tidak, ini tidak benar, (mereka) adalah orang-orang muslim, mereka masih sholat dan berpuasa, semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita dan mereka, la haula walaa quwwata illa billah, semoga Allah memberikan petunjuk kepada mereka, semoga Allah memberikan petunjuk kepada mereka"
هذه الفتاوى يا فضيلة الشيخ, هل حصل بينه وبينكم سؤال وجواب؟ هذا تقريبا منذ سنوات ماضية؟
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : هذا غير صحيح, أنا ما عندي إلا درسنا في الحرم

Fatwa ini, Wahai syaikh yang mulia, apakah pernah terjadi soal jawab antara anda dengan Kholil? Ini terjadi kira-kita beberapa tahun yang lalu?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Ini tidak benar, tidak ada bagiku kecuali hanya mengajar di al-haram saja".
ما نصيحتكم لأصحاب هذه الجماعة، لأنهم يحبونكم ؟:
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : الواجب علينا اتباع القرآن الكريم, واتباع الرسول ج, واتباع السلف الصالح, الصحابة رضي الله عنهم, والتابعون رحمهم الله, وأتباع التابعين ومن سلك طريقهم, هذا هو الإسلام, وهذا هو الذي أمرنا الله به.

Apa nashihat anda untuk pengikut jama'ah ini, karena mereka mencintai anda?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Wajib bagi kita mengikuti al-qur'an al-karim dan mengikuti rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam dan juga mengikuti as-salaf as-sholih, yaitu para sahabat rodhiallohu 'anhum, para tabi'im rohimahumullah, dan tabi'i at-tabi'in serta orang-orang yang meniti jalan mereka, inilah islam, dan inilah yang dengannya kita diperintahkan oleh Allah"
فضيلة الشيخ، فهل تنصحون أتباعَ هذه الجماعة أن يخرجوا من هذه الجماعة؟
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : عليهم أن يرجعوا إلى الحق, إلى الكتاب والسنة, التفرُّق مذموم
ويتركون هذه الجماعة؟
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : نعم، نعم، الله يهدينا ويهديهم
آمين آمين،
Fadhilatus Syaikh, apakah engkau menashihatkan kepada para pengikut jama'ah ini untuk meninggalkan jama'ahnya?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Wajib bagi mereka untuk kembali pada al-haq, kepada kitabillah dan sunnah, perpecahan itu tercela"
Yaitu hendaknya mereka meninggalkan jama'ah ini?
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata : "Iya, iya semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita dan mereka"
Amin, amin
ونستأذن منكم أن ننشر هذا الجواب نصيحةً لهم وللمسلمين نظراً لأن أتباعهم ملايين ونرجو خيراً لهم
Dan kami mohon izin kepada anda untuk menyebarkan jawaban ini sebagai nashihat kepada mereka dan kepada kaum muslimin, mengingat pengikut mereka jutaan dan kami mengharapkan kebaikan kepada mereka.
قال فضيلة الشيخ حفظه الله : الواجب علينا اتباع القرآن الكريم, واتباع الرسول ج, واتباع الصحابة رضي الله عنهم, والتابعون رحمهم الله, وأتباع التابعين, ونجتنب الطرق المخالفة المنحرفة.
Fadhilatu as-syaikh hafidhahullah berkata :  "Wajib bagi kita mengikuti al-qur'an al-karim dan mengikuti rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam dan juga mengikuti as-salaf as-sholih, yaitu para sahabat rodhiallohu 'anhum, para tabi'im rohimahumullah, dan tabi'i at-tabi'in. Dan wajib bagi kita untuk menjauhi jalan-jalan yang menyelisih dan menyimpang".

Demikian transkrip dari rekaman tanya jawab antara mahasiswa Universitas Islam Madinah dengan As-Syaikh Yahya bin 'Utsman hafidzohullah.

Biografi Syaikh Yahya Bin 'Usman almudarris
( guru paku bumi kholil busthomy di makkah)

بسم الله الرحمن الرحيم

 Dia Adalah Abu Zakarya Yahya Bin As-Syaikh Utsman Bin Husain 'Adzim Abadi Al-Makky Al-Mudarris

 'Adhim Abadi Adalah Sebuah Kota Besar Di India dan Sekarang Dikenal Dengan Nama Batnah

 Al-Mudarris Adalah Laqob Ayahnya, Demikian Juga Laqob As-Syaikh

 As-Syaikh Terlahir Di Makkah Di Rumah Mereka Di Mahlah Ajyat Pada 25/8/1354 Hijriah / jum'at, 22/11/1935

 Mencari Ilmu:

 As-Syaikh - Semoga Alloh Menjaganya- Adalah Termasuk Rumah Ilmu dan Memiliki Sifat 'Adalah ('Adil) dan Amanah. Telah Talaqqy/Manqul Ilmu Dari Tangan-Tangan 'Ulama Di Masjid Al-Harom dan Darul Hadits Ketika Masih Belajar Disana Maupun Waktu Sudah Keluar dari ma'had.

 Jajaran 'Ulama yang Telah Menjadi Gurunya :

 Ayahandanya As-Syaikh Al-'Alamah Al-Muhaddits
 Syaikh Sulaiman Bin Abdirrohman Al-Hamdan
 Syaikh Abu Muhammad Abdul Haq Al-Hasyimi
 Al-'Alamah Abu As-Samhi Abdul Al-Muhaimin, Muhammad Nur Faqih Al-Mishry, Imam dan Khotib Masjidi Al-Harom
 Syaikh Abu Al-Hasan 'Ubaidillah Ar-Rohmany
 Syaikh Muhammad Bin Abdurrozaq Hamzah
 Syaikh Muhammad Abdulloh Nur Ilhy Al-Hindi ( Pengajar Daru Al-Hadits dan Masjidi Al-Harom
 Syaikh Ma'mar Muhammad Bin Abdulloh As-Shomaly
 Syaikh Muhammad Bin 'Umar Syayaqy As-Shudany
 Dan 'Ulama-'Ulama Lainnya

 Pekerjaan Syaikh :

 Sebagai Pengajar Di Daru Al-Hadits Al-Khoiryah Dari Tahun 1377 Hijryah/1957M Sampai tahun 1390 Hiryah/1970M. Kemudian Syaikh Abdulloh Bin Humaid Memanggilnya Untuk Mengajar Di Ma'had Harom, Maka iapun pindah ke Ma'had dan Bekerja Sebagai Tenaga Pengajar Disana

 Syaikh Yahya Pernah Hampir Dua Bulan Menggantikan Syaikh Abu Samhi Untuk Mengimami Sholat Subuh dan Ashar Di Masjidi Al-Harom

 Kitab-Kitab yang diajarkan Syaikh Yahya;

 Kitab-Kitab Tauhid
 Diantaranya Fathu Al-Majid Karya Syaikh Abdurrohman bin hasan Alu Syaikh (Cucu Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab) (Syarah Kitab Tauhid Karya Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab)
 Kitab 'Aqidah Tadmuryah Karya Karya Syaikh Islam Ibn Taimyah
 Kitab 'Aqidah Hamuwiyah Karya Karya Syaikh Islam Ibn Taimyah
 Kitab 'Aqidah Al-Wasityah Karya Syaikh Islam Ibn Taimyah
 Kitab-Kitab Hadits
 Shohih Al-Bukhory
 Shohih Muslim
 Sunan Aby Dawud
 Sunan At-Tirmidzi
 Kitab Mustholah Hadits
 Nuzhatu An-Nadhor Karya Ibnu Hajar Al-Atsqolany
 Mandhumah Al-Baiqunyah
 Kitab Tafsir – Tafsir Ibn Katsir
 Kitab Fiqh- Yakni As-Salsabil Fi Ma'rifati Ad-Dalil Karya Syaikh Sholih Barohim Al-Balihy

 Murid-Muridnya;

 Syaikh 'Abdulloh At-Tanbakaty, Syaikh Manshur Ad-Du'jany, Syaikh Sayid Ahmad, Syaikh Sayid Ahmad dan Syaikh Ahmad Ruqoybah, Mereka Semua Adalah Pengajar Di Ma'had Harom
 Syaikh Muhammad Bin Umar Bin Salim Bazmul ( Pengarang Kitab Al-Jama'ah Wa Al-Imamah)
 Syaikh 'Umar Bin Muhammad Subail, Imam Masjidi Al-Harom

 Sanjungan 'Ulama Kepada Beliau;

 Syaikh Abdul Wakil Al-Hasyimi Berkata Tentangnya: " Orang Tuaku Telah Berkata Tentangnya: Dia Pencari Ilmu yang Bersungguh-Sungguh Lagi Sholeh" dan Banyak Lagi Sanjungan yang Lain Dari Ayahku

 Syaikh Abdulloh Ar-Rohmany : "Seorang Yang 'Alim, Bangsawan, Utama, Dimulyakan, Dialah Syaikh Yahya Bin 'Utsman"…

 As-Syaikh Sholih Al-Maqusyi Berkata: " Ia Adalah Rujukannya Para Pengajar Di Ma'had…Ia Sangat Ahli/Expert…".

 Syaikh Yusuf Wabil Berkata: " Syaikh..Adalah Salah Seorang 'Ulama Yang Mendalam Ilmunya…" dan Ia Menerangkan Keadaan Syaikh Yahya Sebagai Orang Yang Zuhu dan Wara' ….

As-Syaikh Musa Sakar Berkata: " Sesungguhnya Beliau Termasuk 'Ulama Salaf Yang Tersisa….
 Syaikh Muhammad Shodiq Al-Anshiry Berkata: " Syaikh Yahya Bagaikan Bersegeranya Raja Yang Berjalan Di Bumi"…
 Syaik Wasshialloh 'Abbas Berkata: " Dia Salah Satu 'Ulama Makkah Yang Utama…Seorang Salafy Baik Aqidahnya dan 'Amalannya…Bersemangat Didalam Menyebarkan 'Aqidah"..

 Kitab-Kitabnya:

 Syaikh Yahya tidak menyusun sebuah kitabpun, dikarenakan ketersibukannya mengajar, sebagaimana baliau sendiri berujar: " Saya Sangat Gemar Mengajar"

 Semoga Alloh Memanjangkan dan Kebarokahan Umur Syaikh Yahya, dan Semoga Alloh Menempatkan Amalannya Didunia Didalam Timbangan Yang Baik Di Akhirat Kelak