Sabtu, 06 Februari 2010

ANDAIKAN AQIDAH BAI'AT JAMA'AH354 DIDATANGKAN KEHADAPAN SYAIKH MUHAMMAD BIN SHOLIH AL-'UTSAIMIN

Terkadang terbersit dalam fikiran kami untuk menanyakan secara langsung aqidah bai'at Jama'ah354 kepada Ulama Makkah Dan Madinah yang mana dahulu katanya H. Nurhasan ( Pendiri Jama'ah354 ) tahun 1929, telah berguru kepada ulama haromain, kemudian tahun 1941 pulang ke Indonesia dengan membawa ilmu Qur'an Dan hadits yang murni secara manqul-musnad-muttasil ( lihat makalah CAI 2005 dengan judul " Sejarah dan Nilai Keteladanan Bpk. KH. Nurhasan Al-ubaidah )

Dan salah satu Aqidah bai'at yang diusung oleh H. Nurhasan adalah wajibnya berbai'at kepada seseorang walaupun tidak memiliki kemampuan Dan kekuasaan ( terbukti dengan bai'at tahun 1941 dan bai'at umum tahun 1960 oleh para peserta pengajian hadits shohih Bukhori juz 6)

Memang benar demikiankah aqidah bai'at para Ulama haromain???

Teryata salah seorang Ulama Haromain yakni Syaikh Muhammad bin sholih A-'utsaimin pernah ditanya tentang permasalahan aqidah bai'at semacam ini, yakni tentang aqidah bai'at Syaikh Muhammad bin 'abdirrohman al-maghrowy dari Maroko ( Penulis kitab Al-'aqidatu As-salafiyah )

Syaikh 'Utsaimin menjawab :

وهاك البيعة الشرعية من سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم، روى مالك عن عبد الله بن دينار أن عبد الله بن عمر قال: كنا إذا بايعنا رسول الله صلى الله عليه وسلم على السمع والطاعة يقول لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم: فيما استطعتم.

Ambillah bai'at yang syar'i dari sunnah Rosululloh J . Imam Malik meriwayatkan dari 'Abdillah bin dinar, sesungguhnya 'Abdullah bin 'Umar berkata : Kami telah berbai'at kepada Rosululloh j untuk mendengar dan taat, kemudian Rosululloh j bersabda ; "Di dalam apa-apa yang kalian mampu"

فالسمع والطاعة لله ولرسوله في أحكامه، ومن يبلغ عن الله وعن رسوله صلى الله عليه وسلم ويقيم شرع الله ويقيم الحدود ويأخذ الحق من الظالم إلى المظلوم ويقيم العدل بينهم، ويقيم الصلوات فيهم ويأخذ منهم الزكاة ويقيم لهم الحج ويجاهد بهم الكفار ويحميهم مما يحمي منه نفسه، ويطعم فقيرهم ويداوي مرضاهم، فهذا هو الذي يستحق أن يعطى الولاء والبيعة الشرعية، وما سوى ذلك فهو مجرد تلصص ولصوصية يقوم بها جماعة من المحتالين على العقول البشرية).اهـ

(maksudnya adalah ) Mendengar Dan taat karena Allah Dan Rosul-Nya di dalam hukum-hukumnya,

Dan barang siapa yang menyampaikan dari Allah dan Rosululloh j kemudian menegakkan syari'at Allah ;

- Ia menegakkan hukum pidana

- Mengambil haq dari yang yang dholim lalu diberikan kepada orang teraniaya

- Menegakkan keadilan di antara mereka

- Menegakkan sholat - sholat dikalangan mereka

- Mengambil zakat dari mereka

- Menegakkan (regulasi) ibadah Haji kepada mereka

- Bersama dengan mereka ( rukyah ) memerangi orang-orang kafir

- Ia menjaga mereka sebagaimana ia menjaga dirinya sendiri

- Memberi makan orang-orang miskin

- Memberikan pengobatan orang-orang yang sakit

Maka orang inilah yang berhak untuk mendapatkan loyalitas dan bai'at yang syar'i dan adapun yang selainnya itu, maka itu adalah (bai'at yang) murni sembunyi-sembunyi dan mencuri yang kemudian dengannya didirikan sebuah Jama'ah dari orang yang merekayasa atas akal-akal manusia

فعلق الشيخ ابن عثيمين رحمه الله قائلا : ((هذا رجل ثوري ! هذا رجل ثوري ! لا يفقه الواقع ولا يعلم أن النبي (صلى الله عليه وسلم) أمرنا أن نسمع ونطيع وإن وجدنا أثرة علينا وإن ضرب الظهر وأخذ المال، ولم يفقه ما جرى للأئمة الأعلام كابن حنبل وغيره في معاملة الخلفاء الذين هم أشد من الموجودين الآن ! الذين يأخذون الناس بالقول بخلق القرآن، احذر ! احذر ! هذا وأمثاله )) .

Kemudian Syaikh Ibn 'Utsaimin memberikan komentar dengan perkataan : " Ini Adalah laki-laki yang emosional!, Ini Adalah laki-laki yang emosional!

Ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan dia tidak mengetahui bahwa Nabi J telah memerintahkan kepada kita untuk tetap mendengar dan taat meskipun kita menjumpai pilih kasihnya imam mengalahkan kita dan meskipun punggung kita dipukul dan harta dirampas, dan dia tidak memahami peristiwa yang menimpa pada para imam-imam 'alim seperti Imam Ahmad bin Hambal dan selainnya berkenaan dengan tindakan para khalifah yang mana mereka lebih keras ( tentang penganiayaannya -pen) dari pada Pemimpin-pemimpin saat ini . ( Para khalifah itu ) memaksa manusia untuk berkata " Al-qur'an adalah makhluk" maka hati-hatilah!, hati-hatilah! Pada orang ini dan pada orang semisalnya ( yakni, para pengusung aqidah bai'at kelompok -pen)

Sumber:

http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=365976