SIKAP AHLU AS-SUNNAH TERHADAP AHLI BID'AH

Selasa, 01 Desember 2009

SIKAP AHLU AS-SUNNAH TERHADAP AHLI BID'AH

موقف أهل السنة والجماعة من المُبتدعة

Ahlu sunnah wa al-jama'ah senantiasa menolak ahli bid'ah, mengingkari dan mencegah atas praktek bid'ah-bid'ah mereka, dan kami hadirkan kepada anda contoh-contohnya;


عن أم الدرداء، قالت‏:‏ دَخَلَ عَلَيَّ أَبُو الدَّرْدَاءِ وَهُوَ مُغْضَبٌ فَقُلْتُ مَا أَغْضَبَكَ فَقَالَ وَاللَّهِ مَا أَعْرِفُ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا إِلَّا أَنَّهُمْ يُصَلُّونَ جَمِيعًا‏‏[‏رواه البخاري‏]‏‏.‏

Dari Umm al-Darda, berkata: "Abu Darda masuk dengan marah, dan saya berkata kepadanya: ِapa yang menyebabkan engkau marah?! Ia menjawab:" Demi Allah, aku tidak tahu dari perkara umat Muhammad sedikitpun, kecuali mereka sholat dengan berjama'ah " [Bukhari].

Kisah Ibnu Mas’ud Radhiallahu ’Anhu

Yang Masyhur Bersama Para Pelaku Dzikir Jama’iy


عن عمر بن يحيى قال : ( سمعتُ أبي يُحَدِّثُ عن أبيه قال : كنا نجلسُ على باب عبد الله بن مسعود قبل صلاة الغداة، فإذا خرج مشينا معه إلى المسجد، فجاءنا أبو موسى الأشعري، فقال : أخرجَ عليكُم أبو عبد الرحمن بعد ؟ قلنا : لا، فجلس معنا حتى خَرجَ، فلما خرجَ قُمنا إليه جميعًا، فقال : يا أبا عبد الرحمن، إني رأيت في المسجد آنفًا أمرًا أنكرتُهُ، ولم أرَ - والحمد لله - إلا خيرًا، قال : وما هو ؟ قال : إن عِشْتَ فستراه، قال : رأيتُ في المسجد قومًا حلقًا جلوسًا ينتظرون الصلاة، في كل حلقة رجل، وفي أيديهم حصى فيقولُ : كبروا مائة، فيكبرون مائة، فيقول : هللوا مائة، فيهللون مائة، فيقول : سبّحوا مائة، فيسبحون مائة، قال : فماذا قلتَ لهم ؟ فقال : ما قلتُ لهم شيئًا انتظارَ رأيك، أو انتظار أمرك، قال : أفلا أمرتَهُم أن يعدوا سيئاتهم، وضمنتَ لهم أن لا يَشيع من حسناتهم شيء ؟ ثم مضى ومضينا معه؛ حتى أتى حلقة من تلك الحلق، فوقف عليهم فقال : ما هذا الذي أراكم تصنعون ؟ قالوا : يا أبا عبد الرحمن، حصى نعدُّ به التكبير والتهليل والتسبيح والتحميد، قال : فعدا سيئاتكم، فأنا ضامنٌ أن لا يضيعَ من حسناتكم شيء، ويحكم يا أمة محمد، ما أسرع هلكتكم، هؤلاء أصحابه متوافرون، وهذه ثيابه لم تبل، وآنيته لم تُكسر، والذي نفسي بيده : إنكم لعلى ملةٍ هي أهدى من ملة محمد، أو مُفتتحو باب ضلالة . قالوا : والله يا أبا عبد الرحمن، ما أردنا إلا الخير، قال : وكم مريد للخير لن يُصيبه ! إنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم حدثنا أن قومًا يقرؤون القرآن لا يجاوز تراقيهم، وايمُ الله لا أدري لعل أكثرهم مِنكُم . ثم تولَّى عنهم . فقالَ عمرو بن سلمة : رأينا عامة أولئك يطاعنوننا يومَ النهروان مع الخوارج ) [ رواه الدارمي ]

2. Dari amru bin yahya 'berkata : "Aku mendengar bapakku menceritakan satu hadits dari bapaknya; beliau berkata : " Dulu kami duduk didepan pintu (rumah) shahabat Abdullah bin Mas'ud sebelum sholat Dzuhur, ketika beliau keluar (dari rumahnya), kami berjalan bersamanya menuju masjid, lalu shahabat Abu Musa Al-Asy'ari datang kepada kami dan berkata : " Apakah Abu Abdurrahman sudah keluar?", kami menjawab : "Belum", dan duduklah Abu Musa bersama kami sampai keluarnya (Abu Abdurrahman). Setelah keluar, kami semua bangun dan berdiri, lalu berkatalah Abu Musa" wahai Abu abdurrahman, tadi di masjid aku melihat perkara yang aku ingkari, dan alhamdulillah aku tidak melihatnya kecuali kebaikan saja", beliau berkata: "Perkara apa itu?" Abu Musa berkata: "Di dalam masjid aku melihat suatu kaum yang berkelompok-kelompok sedang duduk sambil menunggu shalat, di setiap kelompok membuat lingkaran ada seorang laki-laki (sebagai ketuanya) dan di tangan-tangan mereka ada kerikil,

kemudian laki-laki tersebut berkata : "bertakbirlah seratus kali", maka merekapun bertakbir seratus kali", kemudian laki-laki tadi berkata lagi : Bertahlillah seratus kali" maka merekapun bertahlil seratus kali, dan laki-laki tadi berkata lagi "Bertasbihlah seratus kali" Maka merekapun bertasbih seratus kali", Abu Abdurrahman berkata: " Apa tidak engkau perintah mereka untuk menghitung dosa-dosa mereka dan engkau jamin (bahwa dengan demikian) tidak akan hilang kebaikan-kebaikan mereka sedikitpun!?" Kemudian beliau pergi dan kami ikut bersamanya, sampai akhirnya ia mendatangi salah satu kelompok dari mereka dan berdiri di depan mereka sambil berkata:" Apa yang sedang kalian perbuat?' mereka menjawab: " Wahai Abu Abdurrahman, ini kerikil (tasbih) untuk menghitung takbir, tahlil, tasbih dan tahmid, beliau berkata :" Hitunglah dosa-dosa kalian dan akau jamin tidak akan hilang kebaikan-kebaikan kalian sedikitpun, celakalah kamu sekalian wahai umat Muhammad..... cepat sekali kehancuran kalian!" Lihatlah mereka para sahabat beliau....masih banyak, pakaian-pakaian mereka belum hancur (masih utuh), piring-piring mereka belum pecah, dan demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, apakah sesungguhnya kalian ini berada diatas millah (agama) yang lebih benar dari millah Nabi Muhammad,.... ataukah kalian ini pembuka-pembuka pintu kesesatan." Mereka berkata:" Demi Allah wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya kami tidak menghendaki sesuatu kecuali kebaikan", beliau berkata" " Berapa banyak orang yang menghendaki kebaikan tetapi tidak mendapatkannya; sesungguhnya Rasulullah... telah bersabda bahwa akan ada suatu kaum yang membaca Al-Qur'an tapi tidak sampai pada tenggorokan mereka, dan aku bersumpah, bisa jadi kebanyakan mereka adalah dari kamu sekalian, kemudian Abu abdurrahman berpaling dan meninggalkan mereka. Kata Amr bin Salamah : Kami melihat kebanyakan mereka bersama orang-orang Khawarij mencela kami dalam peperangan Nahrawan. (HR. Ad-Darimy dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Ash-Shohihah no. 2005)


جاء رجل إلى الإمام مالك بن أنس - رحمه الله - فقال : من أين أُحْرِمُ ؟ فقال : من الميقات الذي وَقَّتَ رسول الله صلى الله عليه وسلم وأحرم منه، فقال الرجل : فإن أحرمتُ من أبعد منه، فقال مالك : لا أرى ذلك، فقالَ : ما تكرهُ من ذلك، قال : أكره عليك الفتنة، قال : وأي فتنة في ازدياد الخير ؟ فقالَ مالك : فإنّ الله تعالى يقول : ﴿ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴾ . [ النور : 63 ]

وأي فتنة أعظم من أنك خُصِّصْتَ بفضل لم يُختَصّ به رسولُ الله صلى الله عليه وسلم [ ذكره أبو شامة في كتاب : الباعث على إنكار البدع والحوادث نقلًا عن أبي بكر الخلال ص14 ]

3 - Seorang pria datang kepada Imam Malik bin Anas Rodhiallohu 'anhu, ia berkata: dari manakan aku mulai berihrom? Imam Malik menjawab: dari miqot yang telah ditetapkan oleh Rasulullah saw dan aku berihram darinya. Orang itu berkata: "Bagaimana bila aku berihram dari tempat yang lebih jauh dari miqot?". Imam Malik berkata: tidak boleh itu. Dia berkata: "kau benci hal itu? berkata: Aku benci bila terjadi fitnah padamu. Orang itu berkata:" Fitnah apa di dalam hal menambah kebaikan?" . Imam Malik berkata: "sesungguhnya Alloh Ta'ala berfirman : " Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-nya (Rosul) takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih".

Dan manakan fitnah yang lebih besar dibandingkan engkau mengkhususkan dengan suatu keutamaan dimana Rosulullah tidak mengkhususkannya?

( disebutkan oleh Abu syamah di dalam kitab " Al-ba'its 'ala inkari al-bida' wa al-hawadits" dimanqul / dinukil dari Abu Bakar Al-kholal halaman 14 )

Inilah beberapa contoh dimana para ulama dari setiap zaman senantiasa mengingkari ahli bid'ah, alhamdulillah

منهج " أهل السنة والجماعة " في الرد على أهل البدع

Prinsip Ahlu As-Sunnah Wa Al-Jama'ah Di Dalam Menolak Ahli Bid'ah

Dan prinsip mereka di dalam menolak ahli bid'ah dibangun di atas Kitabullah dan As-sunnah, dan merupakan prinsip yang memuaskan ketika mereka mengutarakan subhat-subhat ahli bid'ah lantas memberantasnya ( menjawab dengan dali-dalil yang kokoh-pent), dan mereka berdalil dengan Al-Kitab dan As-sunnah dengan kewajiban berpegang teguh dengan sunnah dan mencegah dari bid'ah dan pembaharuan-pembaharuan ( dalam bidang syari'at ), dan mereka telah menyusun kitab-kitab yang banyak tentang masalah ini, mereka mengutarakan bantahan di dalam kitab-kitab aqidah mereka terhadap Faham "syi'ah, khowarij, jahmiyah, mu'tazilah, dan Asy'aryah" tentang kebid'ahan mereka di dalam masalah ushulu al-iman dan aqidah, Mereka menyusun kitab khusus yang membahas masalah tersebut. Sebagaimana Imam Ahmad menyusun Kitab " Raddu 'ala Al-jahmyah" Para Imam yang lain juga menyusun kitab yang membahas masalah tersebut seperti Usman bin sa'id ad-darimi, dan juga kitab-kitab Syaikh Islam Ibnu Taimyah dan muridnya Ibnu Qoyim dan Syaikh Muhammad bin abdi al-wahhab, dan selain mereka yang menolak firqoh-firqoh tersebut , dan juga atas " faham Quburyah dan sufiyah"

Banyak sekali Kitab-kitab yang khusus menolak ahli bid'ah, sekedar contoh dari kitab-kitab terdahulu:

• كتاب " الاِعْتِصَامُ " للإمامِ الشَّاطِبِي .

• كتاب " اِقتِضَاءُ الصِراط المُستقيم " لشيخ الإسلام ابن تيمية ، فقد استغرق الرد على المبتدعة جزءًا كبيرًا منه .

• كتاب " إنكار الحَوادِث والبِدَع " لابن وضاح .

• كتاب " الحوادث والبِدَع " للطُرْطُوشي .

• كتاب " البَاعِث على إنكار البِدَع والحوادث " لأبي شَامَة .

Dan diantara Kitab-kitab terkini yang membahas bid'ah:

• كتاب " الِإبْدَاعُ في مَضَار الاِبْتِداع " للشيخ عَلِي مَحْفُوظ .

• كتاب " السُنَن والمُبتدعات المُتَعَلِّقَة باِلأذْكار والصَّلَوات " للشيخ محمد بن أحمد الشَقِيْرِي الحَوَامِدِي .

• رِسَالَةُ " التَحْذِير مِنَ اْلبِدَعِ " للشيخ عبد العزيز بن باز .

الإرشاد إلى صحيح الاعتقاد والرد على أهل الشرك والإلحاد- ص339-340

Ulama muslimin – Alhamdulillah- senantiasa mengingkari bid'ah, mereka menolak ahli bid'ah melaui Koran, majalah, siaran, khutbah jum'at, seminar, muhadhoroh yang memiliki pengaruh besar di dalam menashihati kaum muslimin dan memberantas bid'ah dan menundukkan para ahli bid'ah

Dinukil dari Kitab "Al-irsyat ila shohih al-I'tiqot wa roddu 'ala ahli as-syirki wa al-ilhad" halaman 339-340 Karya Syaikh Sholih Fauzan Al-fauzan