JAWABAN SYAIKH UTSAIMIN TENTANG BAI'AT

Rabu, 19 Agustus 2009

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ikhwany fiddin, berikut ini kami tampilkan kumpulan pembahasan masalah bai'at, yang kami kumpulkan dari kitab Liqo Bab Maftuh ( yakni kumpulan materi tanya-jawab dalam muhadhoroh Open House Al-'alamah Syaikh Muhammad bin sholih Al-utsaimin[1] di Rumah beliau yang digelar setiap hari kamis, dimulai sejak akhir syawal 1412H sampai dengan hari kamis 14 shafar 1421H)

Dengan harapan semoga antum dapat memahami bagaimanakah Bai'at itu dengan sebenarnya, bukan dengan membai'at kepada sembarang orang yang tidak memiliki kekuasaan dengan alasan Hukum asal yang penting sudah bai'at, mudah-mudahan Alloh membimbing antum dalam kebenaran/Haq.



[1] Beliau adalah Anggota Dewan Ulama' Besar kerajaan Saudi Arabia sejak tahun 1407H hingga wafatnya, dan jabatan-jabatan lainnya

حكم المبايعة لـ ( ولي الأمر ) مع عدم وجود ( خليفة المسلمين ) !

HUKUM PEMBAI'ATAN PENGUASA MUSLIM

BERSAMAAN TANPA TERWUJUDNYA KHOLIFAH MUSLIMIN

السؤال : فضيلة الشيخ ! هناك من يحاول أن يشكك في أمر البيعة لولاة أمرنا بأمور منها :

أن البيعة لا تكون إلا للإمام الأعظم .أو بقوله : أنا لم أبايع .أو بقوله : أن البيعة فقط للملِك وليس لإخوته .فما قولك ؟

Pertanyaan: Terdapat Orang yang berusaha meragukan terhadap perkara bai'at pada Penguasa kita, disebabkan beberapa perkara, diantaranya;

  1. Sesungguhnya bai'at hanya diberikan kepada imam a'dhom
  2. atau dengan ucapannya; " saya belum berbai'at"
  3. atau dengan ucapannya; sesungguhnya bai'at hanya untuk seorang raja bukan kepada teman-temannya (wakil wakilnya-pent), maka apa ucapan anda?

الجواب : لا شك أن هذا من جنس ما أشرنا إليه في أول سؤال سُئِلنا إياه ، وأنَّ هذا خاطئ ، وإذا مات صاحبه فإنه يموت ميتة جاهلية ؛ لأنه سيموت وليس في رقبته بيعة لأحد .والقواعد العامة في الشريعة الإسلامية أن الله يقول : فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ . سورة التغابن ، ( الآية : 16 ) .فإذا لم يوجد خليفةٌ للمسلمين عمومًا ؛ فمن كان ولي أمر في منطقة ؛ فهو ولي أمرها ، وإلا لو قلنا بهذا الرأي الضال ؛ لكان الناس الآن ليس لهم خليفة ، ولكان كل الناس يموتون ميتة جاهلية ، ومن يقول بهذا ؟!

Jawab: Tidak diragukan, bahwa sesungguhnya ini adalah termasuk jenis pertanyaan yang kami senangi didalam awal soal yang kami telah ditanya tentangnya, dan ini adalah sebuah kesalahan, dan ketika ia mati, maka sesungguhnya ia akan mati seperti matinya jahiliah, karena sesungguhnya akan akan mati tanpa ada ikatan bai'at dilehernya kepada seseorang. Dan kaidah umum di dalam syari'at islam, dimana Alloh berfirman "bertaqwalah kepada Alloh semampumu". Maka ketika tidak dijumpai kholifah muslim umum, maka barang siapa yang menjadi waliu al-amr/penguasa di wilayahnya, maka otomatis ia adalah amirnya, dan jika tidak, seandainya ucapan saya ini adalah ra'yi yang sesat, niscaya manusia saat ini tidak memiliki kholifah, dan jadilah setiap manusia akan mati seperti mati jahiliah, siapa yang mengatakan ini?!

الأمة الإسلامية تفرقت من عهد الصحابة ، تعلمون أن عبد الله بن الزبير في مكة ، وبنو أمية في الشام ، وكذلك في اليمن أناس ، وفي مصر أناس ، وما زال المسلمون يعتقدون أن البيعة لمن له السُلطة في المكان الذي هو فيه ، ويبايعونه ويدعونه بـ ( أمير المؤمنين ) ، ولا أحد ينكر ذلك .فهذا شاق لعصا المسلمين من جهة عدم التزامه بالبيعة ، ومن جهة أنه خالف إجماع المسلمين من عهد قديم ، والرسول - عليه الصلاة والسلام - يقول : ( اسمعوا وأطيعوا ؛ وإن تأمر عليكم عبد حبشي ) . هذه واحدة .

Umat islam telah terpecah sejak zaman para sahabat, kalian telah ketahui Abdulloh bin zubair di Makkah, dan banu Ummayah di syam, demikian pula di yaman dengan penguasanya, demikian pula di Mesir dengan penguasanya, dan tidak henti-hentinya kaum muslimin berkeyakinan bahwa bai'at diberikan kepada orang yang memiliki pemerintahan/otoritas/kekuasaan di mana dia berada, mereka membai'atnya dan menyebutnya sebagai amiru al-mukminin, tidak ada seorangpun yang mengingkarinya. Maka orang ini telah merusak tongkat muslimin (jama'ah kaum muslimin) dari sisi tanpa menetapinya dengan bai'at, dan dari sisi ia telah menyelisihi ijma' kaum muslimin sejak zaman dulu. Dan rosululloh shollahu 'alai wasallam bersabda; " mendengar dan to'atlah kalian, meskipun yang menjadi amir kalian adalah budak habsy" ini jawaban pertama

- الثانية: يقول: إنه لم يبايع.

وهذه في الحقيقة دعوة جاهل من أجهل عباد الله، الصحابة رضي الله عنهم لما بايعوا أبا بكر ، هل كل عجوز وكل شيخ وكل يافع جاء وبايع، أم بايعه أهل الحل والعقد؟ فإذا بايع أهل الحل والعقد أميراً على البلاد؛ فقد تمت البيعة، وصار أميراً تجب طاعته.

Yang kedua, ia berkata; sesungguhnya ia belum berbai'at

Dan ini adalah wujud dakwahnya orang bodoh dari sebodoh-bodohnya hamba Alloh, Para sahabat Rodhiallohu 'anhun ketika mereka membaiat abu bakar, apakah setiap nenek-nenek, kakek-kakek, dan setiap pemuda datang dan berbai'at (secara langsung?-pent), ataukah Abu bakar dibaiat oleh ahlu halli wa al-'aqdi? Maka ketika ahlu halli wa al-'aqdi telah membai'at seorang amir di suatu negara, maka pelaksanaan bai'at telah sempurna, maka jadilah ia sebagai amir yang wajib untuk di ta'ati

- والثالث: أنهم ما بايعوا للملِك، ما الذي أدراهم أنهم ما بايعوا للملك، الناس بايعوا للملك، أنا حضرتُ البيعة لـ خالد رحمة الله عليه، وللملك فهد وبايعنا، صحيح ما جاء كل صغير وكبير يبايعونه، إنما بايع أهل الحل والعقد فقط.

Dan ketiga: Sesungguhnya mereka tidak membai'at raja ………adapun manusia berbai'at pada raja, saya sendiri hadir pada acara pembaiatan Raja Kholid, dan pada acara pembai'atan raja fahd, dan kami berbai'at, sah! Tidak setiap orang baik kecil ataupun besar datang untuk berbai'at (langsung-pent) pada amir, sesungguhnya bai'at itu cukup dilakukan oleh ahlu halli wa al-'aqdi…..(DINUKIL DARI KITAB LIQO BAB MAFTUH 18/128)

الكتاب : لقاء الباب المفتوح 128/18