SULTHON YANG MANA YANG DIMAKSUD MENJADI NAUNGANNYA ALLAH DIMUKA BUMI?

Senin, 17 Januari 2011

السلطان ظل الله في الأرض

Seorang sulthan adalah naungannya Allah di muka bumi

Syaikh al-islam ibn taimiyah –rohimahulloh- berkata; wajib untuk diketahui bahwa pemerintahan urusan masyarakat adalah termasuk kewajiban agama yang terbesar, bahkan agama dan dunia ini tidak akan tegak kecuali dengannya (terwujudnya pemerintahan-pen)

….karena Allah telah mewajibkan kita untuk amar ma'ruf nahi munkar ,

maka kewajiban tersebut tidak akan bisa tertunaikan kecuali dengan adanya kekuatan dan imaroh (kepemimpinan) , demikian pula untuk melaksanakan :

- jihad,

- menerapkan keadilan,

- menunaikan ibadah haji,

- sholat jum'at dan menentukan hari – hari raya,

- menolong orang yang teraniaya,

- menegakkan hukum pidana,

semua itu tidak akan tertunaikan kecuali dengan kekuatan dan imaroh. Oleh karenanya telah diriwayatkan;

أن السلطان ظل الله في الأرض

Seorang sulthan adalah naungannya Allah di muka bumi

ويقال: ستون سنة من إمام جائر أصلح من ليلة واحدة بلا سلطان

Dan dikatakan: enam puluh tahun bersama pemimpin yang lalim itu lebih baik dari pada semalam tanpa adanya sulthon

Dan pengalaman membuktikan demikian…maka wajib untuk menjadikan imaroh sebagai bagian agama dan pendekat , yang dengannya seseorang mendekatkan diri kepada Allah, maka sesungguhnya mendekatkan diri kepada Allah di dalam urusan keamiran (tunduk dan patuh –pent) adalah dengan menaati Allah dan Rosul-Nya ini termasuk lebih utamanya ibadah (mendekatkan diri kepada Allah ). Dan sesungguhnya merusak urusan keamiran (mengkudeta-pent) seperti keadaannya kebanyakan manusia itu karena mencari kepemimpinan dan harta kekayaan. (majmu' al-fatawa 28/290-291

قال شيخ الإسلام -رحمَهُ اللهُ- : " يجب أن يعرف أن ولاية أمور الناس من أعظم واجبات الدين ، بل لا قيام للدين ولا للدنيا إلا بها ... ولأن الله تعالى أوجب الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر ، ولا يتم ذلك إلا بقوة وإمارة ، وكذلك سائر ما أوجبه من الجهاد والعدل وإقامة الحج والجمع والأعياد ونصر المظلوم ، وإقامة الحدود ، لا تتم إلا بالقوة والإمارة ، ولهذا روى أن السلطان ظل الله في الأرض، ويقال: ستون سنة من إمام جائر أصلح من ليلة واحدة بلا سلطان ، والتجربة تبين ذلك... فالواجب اتخاذ الإمارة ديناً وقربة يتقرب بها إلى الله ، فإن التقرب إليه فيها بطاعته وطاعة رسوله من أفضل القربات ، وإنما يفسد فيها حال أكثر الناس لابتغاء الرياسة أو المال" مجموع الفتاوى(28/290-291) .